AS, Sekutu Bicarakan Sanksi Tambahan Bagi Rusia

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 22 Feb 2015 00:37 WIB
Amerika Serikat dan sekutunya mempertimbangkan sanksi tambahan bagi Rusia yang dianggap membantu kelompok pemberontak Ukraina melanggar gencatan senjata.
Menlu Inggris Phillip Hammond dan Menlu AS John Kerry pertimbangkan sanksi tambahan bagi Rusia. (Reuters/Neil Hall)
London, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dan sekutunya sedang membicarakan penerapan sanksi tambahan untuk Rusia yang tidak mengindahkan gencatan senjata di Ukraina Timur.

Menjelang perundingan dengan mitranya dari Inggris pada Sabtu (21/2), Menteri Luar Negeri AS John Kerry menuduh Moskow “melakukan aksi yang sangat pengecut yang melanggar kedaulatan dan integritas satu negara”.

Militer Ukraina menuduh Rusia mengirim tank dan tentara ke Ukraina Timur meski gencatan senjata yang ditengahi oleh Perancis dan Jerman, mulai berlaku pada hari Minggu (15/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kremlin tidak menjawab tuduhan itu, tetapi sebelumnya negara ini selalu menyangkal bahwa pasukannya terlibat dalam pertempuran di Ukraina.

Akan tetapi, Kerry mengatakan AS “tahu secara pasti” mengenai keterlibatan Rusia dalam konflik itu dan juga mengenai dukungan yang diberikan kepada kaum separatis.

“Rusia terlibat dalam proses yang semena-mena dan mengejek dalam beberapa hari belakangan,” kata Kerry.

“Kami berbicara mengenai sanksi tambahan, langkah-langkah lain, dan saya yakin dalam beberapa hari ini akan jelas bahwa kami tidak berniat menerima permainan ini,” tambahnya.

“Kami tidak akan berdiam diri dan menjadi bagian dari perilaku pengecut yang melanggar kedaulatan dan integritas satu negara.”

Kelompok separatis pro-Rusia memperkuat pasukan dan persenjataan di Ukraina Tenggara dan militer Ukraina pada Sabtu mengatakan bersiap atas kemungkinan serangan para pemberontak di kota Mariupol.

Serangan ke Mariupol, kota berpenduduk 500 ribu orang yang berpotensi menjadi gerbang ke Krimea yang direbut Rusia Maret lalu, hampir dipastikan akan membatalkan gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri konflik selama 10 bulan ini.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada radio Escho Moskvy bahwa Rusia memusatkan perhatian untuk mendukung kesepaktan gencatan senjata itu.

“Ide memaksa orang lain menderita…tidak kondusif pada upaya penyelesaian situasi di Ukraina tenggara,” ujar Peskov menanggapi pernyataan Kerry mengenai sanksi tambahan bagi Rusia.

Gencatan Senjata Goyah

Kesepakatan gencata senjata itu sendiri sudah goyah ketika kelompok pemberontak merebut Debaltseve, satu persimpangan kereta di Ukraina timur, pada Rabu (18/2) yang memaksa ribuan tentara Ukraina mundur.

Setidaknya 20 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran itu.

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan gencatan senjata “dilanggar secara sistematis” dan akan membicarakan upaya agar AS dan Eropa tetap bersatu dalam menghadapi tantangan dengan Ukraina dengan Kerry.

Pemerintah Barack Obama sebelumnya mengatakan sedang mempertimbangkan penambahan sanksi terhadap Moskow dan mempertimbangkan kemungkinan memberi bantuan senjata pada militer Ukraina, meski para pejabat menegaskan prioritasnya adalah menemukan penyelesaian politik.

Sementara Ukraina diperkirakan akan mendominasi pertemuan kedua menteri luar negeri ini di London, Kerry dan Hammond mengatakan akan juga membicarakan ancaman ISIS di Suriah, Irak dan Libya.

Hammond mengulangi pandangan Inggris bahwa pemerintah bersatu perlu dibentuk di Libya “sehingga masyarakat internasional bisa membantu pemerintah itu untuk mengusir para teroris.” (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER