Cuaca Ekstrem di AS Diprediksi Mencapai -40C

Denny Armandhanu & Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 23 Feb 2015 15:56 WIB
Angin dingin di bawah 40 derajat Celsius akan menyapu beberapa wilayah. Setidaknya 26 orang tewas dalam sepekan akibat cuaca buruk.
Beberapa wilayah di AS diterjang hujan salju dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan atap rumah lengser. (Reuters/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi musim dingin ekstrem di Amerika Serikat masih terus berlanjut. Dilansir CNN, Senin (23/2), cuaca beku akan melanda beberapa wilayah AS.

Pada Senin (23/2), angin dingin dengan suhu mencapai minus 40 derajat Celsius akan menyapu sebagian Dakota Utara dan Minnesota.

Menurut ahli meteorologi CNN, Derek Van Dam, pada awal pekan, kota-kota lainnya juga akan dilanda kebekuan. Angin dingin bersuhu di bawah 20 derajat Celsius akan berembus di Chicago.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari setelahnya, Boston akan diterjang angin dingin di bawah 20 derajat Celisus, sementara New York dan Philadelphia bergulat dengan angin kurang dari 4 derajat Celsius.

Kondisi ini tak pelak akan menimbulkan pengendapan besar-besaran yang akan berakibat buruk terhadap kehidupan sehari-hari.

Di Kentucky, salju turun dengan intensitas tinggi. Tumpukan salju di atap sebuah gerai Walmart hampir menjebolkan tembok. Toko di Williamson Selatan tersebut akhirnya dievakuasi dan ditutup pada Sabtu (21/2).

Atap sebuah rumah di Concord, New Hampshire lengser sehingga keluarga pemilik rumah kini tinggal tanpa pelindung dari hujan salju. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab pasti merosotnya atap. Namun, petugas lokal mengingatkan warga akan adanya kemungkinan atap runtuh akibat hujan salju lebat.

Badan Cuaca Nasional di wilayah Forth Worth menyatakan, hujan es setebal lima sentimeter diperkirakan masih akan menerjang Dallas pada Minggu hingga Senin.

Cuaca dingin ekstrem di Amerika Serikat diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. (Reuters/Eduardo Munoz)
Puluhan korban tewas

Tak ayal, banyak korban berjatuhan akibat kondisi ini. Setidaknya 26 orang tewas akibat kecelakaan terkait cuaca buruk di Amerika Serikat dan Kanada selama sepekan terakhir.

Diberitakan CNN pada Sabtu (21/2), mayoritas warga yang meninggal berdomisili Tennessee, yaitu sebanyak 18 orang.

Badan Manajemen Keadaan Darurat Tennessee (TEMA) melaporkan 21 kematian, 11 di antaranya akibat hipotermia dan beberapa yang lainnya meninggal dalam kecelakaan kendaraan.

Cuaca dingin ekstrem di AS telah menewaskan 26 orang. (Reuters/Yuri Gripas)


Di Boston, seorang pria terkena serangan jantung saat sedang mengeruk salju. Di North Carolina, gadis berusia 19 tahun tewas dalam kecelakaan akibat cuaca buruk.

Sementara di New Hampshire, seorang perempuan meninggal kedinginan di area pendakian gunung. Tak hanya itu, di Toronto, bocah berusia 3 tahun bernama Elia Marsh meninggal karena berjalan-jalan ke luar apartemen hanya mengenakan kaos dan sepatu.

Bagi para pelancong, kondisi ini juga merugikan. Pasalnya, ribuan penerbangan di AS dibatalkan pada Minggu (22/2). Bandar udara di Denver, Philadelphia, dan New York disebut akan merasakan dampak paling besar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER