Beijing, CNN Indonesia -- Pengadilan Tiongkok pada Rabu (25/2) menjatuhkan hukuman dua setengah tahun penjara kepada Huang Zerong, penulis berusia 81 tahun atas tuduhan bisnis ilegal. Hukuman ini dijatuhkan setelah Huang menulis esai yang dipublikasikan secara daring, berisi kritikan terhadap pendiri negara Republik Rakyat Tiongkok, Mao Zedong.
Pengacara Huang, Liu Xiaoyuan menyatakan selain dihukum dua setengah tahun penjara, Huang juga didenda 30 ribu Yuan, atau setara dengan U$ 4.800 setelah mengaku bersalah di pengadilan di kota Chengdu,
Meskipun demikian, pengadilan menyatakan hukuman tersebut ditangguhkan selama empat tahun. Hal itu berarti Huang diperbolehkan tidak mendekam dalam tahanan jika sampai empat tahun ke depan dia berkelakuan baik dan tidak lagi melakukan tindakan yang melanggar hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huang Zerong, yang lebih dikenal dengan nama penanya Tie Liu, adalah contoh terbaru dari upaya pemerintah Tiongkok untuk memperketat kontrol atas media, pembangkang politik dan tulisan di internet.
Diberitakan Reuters, Huang menghabiskan hampir 25 tahun di kamp kerja paksa karena mengkritik Mao Zedong dan beberapa pejabat partai yang berkuasa.
Huang, yang saat ini dalam kondisi kesehatan yang buruk, akan dibebaskan dengan jaminan Rabu (25/2) malam.
Sementara, pejabat pengadilan di Chengdu menolak untuk memberikan komentar.
Lebih dari 30 pendukung Huang berkumpul di luar gedung pengadilan untuk meluncurkan aksi protes terhadap keputusan tersebut. Namun, aksi protes dibatalkan karena pihak keluarga Huang meminta para pendukung untuk tidak berdemonstrasi.
"Jelas, keputusan ini bukan tentang kegiatan bisnis ilegal," kata salah satu pendukung, Chen Yunfei, dikutop dari Reuters, Rabu (25/2).
"Dia seharusnya tidak bersalah. Konstitusi mengatakan bahwa kita memiliki kebebasan berekspresi, jadi sidang ini merupakan pelanggaran kebebasan berbicara," kata Chen.
Pengadilan juga menjatuhkan hukuman percobaan satu tahun untuk asisten dan pembantu rumah tangga Huang, Huang Jing.
Liu menyatakan tahun lalu, polisi di Beijing menangkap Huang atas tuduhan "menyebabkan gangguan" sehubungan dengan 11 esainya.
Enam dari esai tersebut berisi kritikan terhadap Liu Yunshan, anggota Komite Tetap Politbiro yang mengawasi propaganda.
Dalam sebuah esai yang diterbitkan pada bulan Agustus di sebuah situs berita Tiongkok, Boxun, Huang menyatakan Liu Yunshan "tidak pernah melakukan satu pun hal baik untuk negara dan rakyatnya".
Terkait hal ini, Liu Yunshan jug atidak tersedia memberikan komentar.
September lalu, kelompok kebebasan berbicara PEN American Center menyebut penangkapan dan penahanan Huang merupakan "contoh keterlaluan dari upaya Beijing selama 65 tahun terhadap kebebasan berekspresi", dan "memprioritaskan citra Partai atas hak-hak rakyat".
(ama)