ISIS Hancurkan Artefak Berusia Ribuan Tahun di Irak

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 09:57 WIB
Dalam video berdurasi lima menit, ISIS menghancurkan patun-patung kuno berusia ribuan tahun di Museum Mosul, picu kecaman dari para ahli arkeologi.
Dalam video berdurasi lima menit, ISIS menghancurkan patun-patung kuno berusia ribuan tahun di Museum Mosul, picu kecaman dari para ahli arkeologi. (Reuters/Social media Web site via Reuters TV)
Mosul, CNN Indonesia -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, menghancurkan artefak-artefak kuno berusia ribuan tahun peninggalan Kerajaan Asiria dan Akadia, Irak. Aksi ini direkam dalam video yang dirilis pada Kamis (26/2).

Diberitakan Reuters, video berdurasi lima menit itu dimulai dengan petikan ayat Al-Quran soal larangan penyembahan berhala. Seorang anggota ISIS berbicara pada kamera, mengutuk Asiria dan Akadia sebagai politeis, penyembah banyak tuhan.

Kemudian, satu per satu patung yang tegak berdiri dijatuhkan. Dihantam dengan palu godam hingga hancur berkeping-keping. Dalam salah satu cuplikan terlihat seorang anggota ISIS menggunakan bor melubangi dan menghancurkan patung kerbau bersayap, sosok dewa pelindung bagi masyarakat Asiria kuno, yang dibuat pada abad ke-7 sebelum Masehi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISIS juga menghancurkan patung dari Hatra, kota Helenistik-Persia di utara Irak, yang dibuat sekitar 2.000 tahun lalu.

Professor Arkeologi di Mosul Amir al-Jumaili mengatakan bahwa dari video diketahui bahwa peristiwa itu terjadi di Museum Mosul dan Gerbang Nirgal, satu dari beberapa gerbang ke Nineveh, ibukota kerajaan Asiria.

"Saya terkejut, ini adalah bencana. Dengan perusakan artefak ini, kita tidak bisa lagi bangga dengan peradaban Mosul," kata Jumaili.

Aksi perusakan itu juga menuai kecaman dari komunitas internasional, terutama para aktivis dan kelompok minoritas Asiria yang menjadi korban penculikan oleh ISIS beberapa waktu lalu.

"Tempat lahirnya peradaban manusia dihancurkan. Menghadapi sesuatu seperti ini kami tidak bisa berkata-kata. Pembunuhan dan perusakan belum cukup, bahkan peradaban dan budaya kami dihancurkan," kata Kino Gabriel, salah satu pemimpin Dewan Militer Asiria, militan Kristen Irak, dikutip The Guardian.

Direktur Jenderal badan kebudayaan PBB, UNESCO , mengaku terkejut atas perusakan tersebut. Dia telah meminta Presiden Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat darurat "untuk melindungi warisan budaya Irak sebagai elemen tidak terpisahkan bagi keamanan negara."

Direktur UNESCO di Irak, Axel Plathe, mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pemerintah Irak dan negara-negara tetangga untuk mencegah penyelundupan artefak dari wilayah yang dikuasai ISIS. UNESCO juga telah memberikan peringatan bagi lembaga lelang di seluruh dunia untuk berhati-hati pada artefak curian. (den/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER