Kongres Jadi Jalan Terakhir Israel Hentikan Nuklir Iran

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2015 12:32 WIB
Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Kongres Amerika Serikat adalah jalan terakhir untuk menghentikan perjanjian nuklir dengan Iran.
Israel khawatir diplomasi Presiden AS, Barrack Obama, dengan Iran dan enam negara lainnya mengizinkan musuh bebuyutannya tersebut membangun senjata atom. (Reuters/Getty Images/Mario Tama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Kongres Amerika Serikat adalah jalan terakhir untuk menghentikan perjanjian nuklir dengan Iran.

Dilansir Reuters, Senin (2/3), pejabat yang enggan diungkap identitasnya ini menyatakaan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan datang ke Kongres pada Selasa (3/3) untuk menjelaskan lebih lanjut alasan penolakannya terhadap kerja sama nuklir Iran.

"Menurut saya, Kongres merupakan upaya terakhir untuk menghentikan perjanjian tersebut, termasuk jika hal itu terjadi pada 24 Maret," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pejabat ini, Israel menganggap anggota Kongres "tidak mengetahui detail perjanjian selanjutnya, yang kami lihat sebagai perjanjian yang tidak baik."

Israel khawatir diplomasi Presiden AS, Barrack Obama, dengan Iran dan enam negara lainnya mengizinkan musuh bebuyutannya tersebut membangun senjata atom.

"Harus diingat bahwa kami mendukung perjanjian yang baik. Kami menghormati perjanjian yang secara konsensus mencegah Iran menggunakan kemampuannya untuk memproduksi bom nuklir," ucap pejabat ini.

Dengan memenuhi undangan Partai Republikan untuk berbicara di Kongres, Netanyahu membuat geram pemerintah Obama yang menyatakan bahwa tidak boleh ada pidato sebelum rencananya diungkap kepada publik setelah melalui beberapa protokol.

Menanggapi protes tersebut, Netanyahu mengatakan bahwa lawatannya lebih dari sekadar kunjungan politik dan menyatakan bahwa dia adalah pelindung seluruh umat Yahudi.

Netanyahu ditengarai akan menggunakan pidatonya untuk mendorong Kongres menerima sanksi baru untuk Iran walaupun Obama telah menggunakan hak veto karena hal ini dapat mengganggu perjanjian nuklir dengan Iran.

Pernyataan ini terlontar setelah Menteri Dalam Negeri AS, John Kerry, bertandang ke Jenewa untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, guna membatasi program nuklir dalam rangka melonggarkan sanksi.

Selain itu, Kerry juga akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Srgey Lavrov, pada Senin (2/3), untuk mendiskusikan masalah Iran, Suriah, dan Ukraina.

Kerry juga akan berbicara dengan Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk membela Israel. Hal ini dianggap sebagai sikap bias AS terhadap Israel.

"Posisi kami selalu untuk membela Israel dan melindungi keinginan Israel di Dewan HAM PBB," ujar seorang pejabat AS yang mendampingi Kerry kepada awak media. Ia juga mengatakan bahwa investigasi atas kasus Israel akan "objektif, netral, dan tidak berat sebelah dan bias".

Pejabat yang tidak disebutkan identitasnya tersebut mengatkan bahwa salah satu perhatian AS adalah konflik Gaza yang menelan lebih dari 2.100 jiwa di Israel. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER