Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu buronan paling dicari Badan Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI, tertangkap di Somalia pada Senin (2/3). Pria tersebut masuk daftar buronan teroris FBI karena membantu kelompok militan al-Shabab dan berpotensi membahayakan Amerika Serikat.
Diberitakan Washington Post, Liban Haji Mohamed, 29, ditahan setelah keluar dari AS dua tahun lalu. Dia tertangkap usai pengadilan AS mengeluarkan surat penangkapan dan FBI memasukkannya dalam daftar buronan teroris Januari lalu.
Mantan supir taksi di Washington itu didakwa karena memberikan dukungan materi dan sumber daya pada al-Shabab, kelompok yang masuk daftar teroris AS. Mohamed dituduh punya peran operasional di dalam kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaidah tersebut dan bertugas merekruit orang untuk bergabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut FBI, Mohamed adalah "aset bagi kawan-kawan terorisnya yang mungkin merencanakan serangan di Amerika." Penyelidik AS yang menolak disebut namanya mengaku punya rincian target Mohamed di Washington.
FBI sebelumnya menawarkan hadiah US$50 ribu atau lebih dari Rp650 juta untuk informasi penangkapan Mohamed dan meluncurkan operasi perburuan untuk menemukannya.
Belum diketahui bagaimana Mohamed ditangkap dan kapan dia akan diterbangkan ke AS.
Pengacara keluarga Mohamed belum bisa dimintai komentarnya. Namun sebelumnya, pengacara Gadeir Abbas mengatakan bahwa keluarga Mohamed ragu pria itu terlibat terorisme. Pasalnya, beberapa kerabat Mohamed juga menjadi korban pembunuhan dan penculikan oleh al-Shabab.
Mohamed, seorang warga naturalisasi AS, kabur dari negara itu melalui Meksiko pada 12 Juli 2012. Sebelum dia kabur, agen FBI bersikeras seharusnya dia didakwa saat masih tinggal di Fairfax County, Virginia.
Keluarga Mohamed mengajukan gugatan pada FBI atas insiden tahun 2010. Saat itu Mohamed yang berusia 19 tahun ditahan dan disiksa oleh aparat di Kurait setelah AS memasukkannya ke daftar larangan terbang.
(den)