ISIS Kembali Hancurkan Kota Kuno Berusia Ribuan Tahun

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 09 Mar 2015 14:36 WIB
Setelah kota kuno Asiria di Nimrod, ISIS kembali menghancurkan kota kuno, kali ini giliran Hatra yang terletak di Mosul, Irak Utara.
Irak menyalahkan lambannya reaksi internasional sehingga ISIS melanjutkan serngan mereka pada situs-situs peninggalan budaya Irak. (Wikipedia/Victrav)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menghancurkan kota kuno Asiria di Nimrud, ISIS kembali menghancurkan reruntuhan kota kuno Hatra di Irak Utara yang berusia 2000 tahun.

Kementerian Purbakala dan Pariwisata Irak mengatakan pihaknya menerima laporan dari kota Mosul, yang berada di bawah kontrol ISIS, bahwa situs di Hatra dihancurkan pada Sabtu (7/3).

Seorang pejabat kementerian mengatakan sulit untuk mengkonfirmasi laporan itu dan mereka belum menerima gambar yang menunjukkan tingkat kerusakan pada Hatra, yang terdaftar sebagai situs warisan dunia PBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi seorang penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa ia mendengar ledakan kuat di Hatra pada Sabtu pagi dan mengatakan bahwa beberapa orang di dekatnya melaporkan bahwa militan ISIS telah menghancurkan beberapa bangunan di sana dan membuldoser bagian lainnya.

Hatra terletak sekitar 110 km di sebelah selatan Mosul, kota terbesar Ira yang berada di bawah kontrol ISIS.

Seminggu yang lalu, ISIS merilis video yang menunjukkan bahwa mereka menghancurkan patung-patung dan ukiran serta artefak di museum kota Asiria dan Helenistik yang berusia 3.000 tahun.

Pada Kamis, ISIS membuldoser reruntuhan kota Asiria di Nimrud, selatan Mosul.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan itu, mengatakan bahwa menargetkan "warisan budaya" di dunia merupakan kejahatan perang.

Hatra adalah kerajaan Seleucid yang beridiri 2.000 tahun lalu, menguasai sebagian besar wilayah yang ditaklukkan oleh Alexander Agung.

Mereka terkenal karena candi berpilar yang memadukan Graeco-Romawi dan arsitektur Timur.

"Penghancuran Hatra menandai titik balik dalam strategi mengerikan pembersihan budaya yang berlangsung di Irak," kata Irina Bokova, kepala badan kebudayaan UNESCO PBB.

"Ini adalah serangan langsung terhadap sejarah kota Arab Islam, dan menegaskan peran penghancuran warisan dalam propaganda kelompok ekstremis," kata Bokova dalam pernyataan bersama dengan Abdulaziz Othman Altwaijri, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Ilmiah dan Kebudayaan.

Respon internasional lambat

Saeed Mamuzini, juru bicara Partai Demokrat Kurdi cabang Mosul, mengatakan para militan telah menggunakan bahan peledak untuk meledakkan bangunan di Hatra namun juga menggunakan buldoser.

Kementerian Purbakala dan pariwisata mengatakan kurangnya respon internasional terkait serangan ISIS terhadap situs bersejarah di irak telah mendorong kelompok itu melanjutkan kampanye mereka.

"Keterlambatan dukungan internasional bagi Irak telah mendorong teroris melakukan kejahatan lain dengan mencuri dan menghancurkan sisa-sisa kota Hatra," katanya dalam sebuah pernyataan.

Para arkeolog telah membandingkan serangan terhadap sejarah budaya Irak dengan kehancuran Bamiyan Buddha pada 2001 oleh Taliban. Namun ISIS tak hanya menyasar monumen-monumen kuno, tetapi juga tempat-tempat ibadah Muslim.

Juli lalu ISIS menghancurkan makam Nabi Yunus di Mosul. Tak hanya itu, mereka juga menyerang tempat-tempat ibadah Syiah. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER