Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Inggris kini tengah sibuk mencari jejak ratusan paedofil yang hilang. Beberapa dari mereka bahkan sudah tidak terlacak lebih dari satu dekade lamanya.
Dilansir RT, Selasa (10/3), 39 tim di bawah naungan Aksi Kebebasan Informasi melansir bahwa 396 pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak yang kini tidak diketahui keberadaannya oleh polisi.
Dalam aturan hukum, seharusnya para paedofil ini dimonitor oleh polisi dan wajib lapor kepada pihak berwenang jika ada perubahan alamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian sendiri merasa kewalahan. Dengan 900 personel, mereka harus mengawasi pergerakan 45 ribu paedofil tersebut.
Melihat kenyataan ini, Masyarakat Nasional untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Anak-anak (NSPCC) menganggap pemerintah Inggris harus menaruh perhatian terhadap masalah ini.
"Pengawasan pelaku kekerasan sekual yang terdaftar dalam masyarakat memerlukan perhatian khusus oleh pemerintah untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan," ujar kepala program kekerasan seksual NSPCC, Jon Brown, seperti dikutip The Guardian.
Menurut Brown, hal ini sangat penting dilakukan mengingat beberapa pelaku terlibat dalam kasus besar.
"Beberapa pelaku melakukan kekerasan seksual paling serius terhadap anak-anak. Bahkan, risiko yang dianggap sangat kecil dapat tumbuh dengan cepat karena faktor dinamis seperti kerusakan hubungan atau penyalahgunaan zat kambuhan," papar Brown.
Pada Januari lalu, Kementerian Kehakiman merilis data yang menunjukkan bahwa ratusan pelaku kekerasan seksual hanya dijatuhi hukuman ringan meskipun sudah melakukan kejahatan menjijikan terhadap anak-anak.
Dalam data tersebut, terpampang ratusan pelaku yang seharusnya diganjar hukuman bui selama hingga 14 tahun akhirnya dibebaskan dengan jaminan.
Sejak 2009, Kementerian Kehakiman menerima 7.057 kasus kekerasan seksual di Inggris.
Angka tersebut terkuak setelah pemerintah melakukan investigasi sejarah kekerasan seksual terhadap anak selama periode 1970-an hingga 1980-an, termasuk yang melibatkan lingkaran paedofil elit dari mantan politisi Inggris.
Anggota Parlemen dari Partai Konservatif yang membeberkan data ini, Philip Davies, mengatakan bahwa para pelaku kekerasan seksual tidak merasakan tekanan hukum.
"Ini benar-benar tidak bisa diterima untuk memberikan peringatan terhadap aktivitas seksual terhadap anak di bawah umur 13 tahun. Tidak ada faktor mitigasi dan tidak ada alasan. Mereka harus diadili," katanya.
(denny armandhanu)