Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris David Cameron akan membuat pelecehan seksual terhadap anak sebagai prioritas nasional dan setara dengan kejahatan terorganisir. Ini diungkapkan oleh Cameron pada Selasa (3/3), saat ia mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk mencegah kejahatan secara sistematis.
Inggris telah diguncang oleh serangkaian pelecehan seks terhadap anak, termasuk kasus di Rotherham, Inggris utara, di mana sekitar 1.400 anak-anak, sebagian masih berusia 11, dianiaya oleh geng yang mayoritas terdiri dari pria Asia.
Klasifikasi pelecehan seksual anak sebagai ancaman nasional akan membuat pasukan polisi berkolaborasi untuk melindungi anak-anak di seluruh negara, kata Cameron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cameron juga akan mengumumkan langkah-langkah lain untuk meningkatkan koordinasi antara badan publik dan lembaga pengaduan untuk memberanikan para pelapor.
Selain itu, Cameron akan mengusulkan sanksi pidana bagi pekerja publik senior yang gagal melindungi anak-anak dari pelecehan, saat ia berbicara dalam sebuah pertemuan dengan kelompok korban, polisi dan ahli perlindungan anak dalam kediaman resminya di London.
"Kita semua terkejut pada penderitaan begitu banyak gadis-gadis muda di Rotherham dan tempat lain di seluruh negeri," Cameron berkata, menurut penyataan yang dirilis terlebih dahulu di kantornya.
"Anak-anak diabaikan, kadang-kadang bahkan disalahkan, dan isu-isu tentang mereka terlupakan—sering kali karena kesalahpahaman. Budaya penyangkalan yang tak mengindahkan mereka (anak-anak) itu harus diberantas.”
Pemerintah telah mulai penyelidikan pelecehan anak selama berdekade silam termasuk apakah tokoh masyarakat menutupi itu.
Pada Senin (2/3), kepolisian Inggris mendakwa 10 pria atas pelanggaran seksual, termasuk beberapa yang melibatkan anak-anak, sebagai bagian dari penyelidikan polisi dalam eksploitasi seksual anak di Rochdale, kota Inggris lain di utara.
(stu)