Jet Myanmar Bom Tiongkok, Empat Orang Tewas

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Mar 2015 15:42 WIB
Myanmar tengah gencar memberantas kelompok separatis yang bersembunyi di perbatasan Tiongkok. Peristiwa kali ini membuat Beijing meradang.
Myanmar tengah gencar memberantas kelompok separatis yang bersembunyi di perbatasan Tiongkok. Peristiwa kali ini membuat Beijing meradang. (Ilustrasi/Reuters/Shawn Nickel/U.S. Air Force/Handout)
Beijing, CNN Indonesia -- Jet tempur Myanmar diduga menjatuhkan bom di wilayah Tiongkok pada Jumat (13/3), menewaskan empat warga sipil. Akibat peristiwa ini, Beijing meradang dan memanggil duta besar Myanmar untuk memberi penjelasan.

Diberitakan Reuters, pemerintah Tiongkok mengatakan bom dijatuhkan oleh jet Myanmar di kebun tebu dekat kota Lincang, di provinsi Yunnan. Enam orang warga juga dilaporkan terluka dalam serangan di perbatasan Myanmar tersebut.

Insiden ini hanya selang beberapa hari setelah tembakan senjata menghancurkan rumah di wilayah Tiongkok. Puluhan ribu orang, kebanyakan etnis Tionghoa, telah mengungsi ke Tiongkok dari tempat tinggal mereka di wilayah Kokang, saat pemerintah Myanmar berupaya memberantas separatis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak bulan lalu, Myanmar memang gencar memberantas pemberontak di wilayah yang berbatasan dengan Tiongkok. Kedua negara berbatasan hingga 2.000 km. Pemerintah Beijing telah mendesak Myanmar untuk "menurunkan ketegangan" karena khawatir jatuh korban sipil.

Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhenmin telah memanggil Duta Besar Myanmar Thit Linn Ohn dan meminta pemerintah Naypyidaw menyelidiki serangan jet tersebut dan mengambil langkah untuk memastikan keamanan di perbatasan.

Myanmar membantah jet mereka menjatuhkan bom di wilayah negara tetangga dan menyalahkan pemberontak yang membunuh warga Tiongkok untuk menciptakan "kesalahpahaman".

Usai peristiwa itu, Angkatan Udara Tiongkok langsung menurunkan armadanya untuk berpatroli di perbatasan dan melindungi wilayah udara mereka.

Naypyidaw sebelumnya mengatakan bahwa kelompok bersenjata di Tiongkok bekerja sama dengan kelompok separatis Myanmar. Tiongkok sendiri membantah bahwa serangan ke Myanmar dilakukan dari wilayah mereka oleh pemberontak.

Kelompok separatis ini dikenal dengan nama Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar, MNDAA, yang dikepalai oleh komandan beretnis Tionghoa Peng Jiasheng.

MNDAA terbentuk dari pecahan Partai Komunis Burma, sebuah kelompok gerilya yang didukung Tiongkok untuk memerangi pemerintah Myanmar dan hilang pada 1989.

Kelompok ini sempat melakukan gencatan senjata dengan pemerintah Myanmar hingga 2009, atau sampai pasukan pemerintah merebut wilayah mereka dalam sebuah konflik yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke Tiongkok. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER