Gansu, CNN Indonesia -- Seorang pria di Tiongkok mendapatkan uang kompensasi setara Rp1,09 miliar dari pemerintah setempat karena digigit panda yang kabur dari hutan lindung.
Diberitakan Channel NewsAsia, Senin (16/3), insiden serangan panda itu terjadi pada Maret 2014 saat binatang langka tersebut masuk ke desa Liziba, di sebelah baratlaut provinsi Gansu.
Warga setempat mencoba menangkapnya saat panda itu lari ke lahan milik Guan Quanzhi. "Panda itu melompat ke arah saya. Tubuhnya ditutupi lumpur," kata Guan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panda tersebut lantas menggigit kaki Quanzhi dan baru melepaskannya setelah warga menutup wajah hewan itu dengan kain. Panda tersebut berhasil lolos dari tangkapan warga dan kabur ke hutan.
Akibat peristiwa itu, Guan harus menjalani operasi selama tujuh jam. Dia juga akan harus menjalani perawatan lanjutan.
Putra Guan kemudian mengajukan gugatan pada petugas kehutanan di Cagar Alam Baishuijiang, rumah bagi 100 panda liar.
Pengacara Guan, Wang Chaohui, mengatakan bahwa setelah negosiasi disepakati uang ganti rugi atas peristiwa itu adalah sebesar 520 ribu yuan, setara Rp1,09 miliar, untuk pembiayaan operasi di rumah sakit.
Habitat panda raksasa di alam liar kebanyakan terletak di daerah pegunungan baratdaya Tiongkok. Tingkat reproduksi hewan ini sangat rendah dan kehidupan mereka terancam akibat hilangnya lahan hidup.
Jumlah panda liar meningkat hampir 17 persen dalam sepuluh tahun terakhir pada 2013, mencapai 1.864 ekor, berdasarkan data survei yang dirilis bulan ini.
Panda menjadi penghasil pemasukan di bidang pariwisata bagi sebagian wilayah di Tiongkok. Bagi Beijing, hewan besar berwarna putih dan hitam ini jadi keuntungan sendiri karena bisa disewakan pada kebun binatang di luar negeri.
Walau terlihat lucu dan menggemarkan, namun panda termasuk spesies beruang yang bisa menyerang manusia dengan bobot tubuhnya dan rahang serta giginya yang kuat. Tahun 2008, panda menyerang pria 20 tahun yang memanjat kandangnya di sebuah kebun binatang di selatan Tiongkok.
Organisasi pelindung satwa WWF menuliskan: "Walau biasanya digunakan untuk menghancurkan bambu, gigitan panda bisa sangat menyakitkan."
(den)