Dirumorkan Sakit, Putin Hanya Tertawa

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Senin, 16 Mar 2015 20:22 WIB
Setelah total 10 hari menghilang, Presiden Rusia Vladimir Putin menertawakan rumor soal keberadaan dan kesehatan dirinya.
Setelah total 10 hari menghilang, Presiden Rusia Vladimir Putin menertawakan rumor soal keberadaan dan kesehatan dirinya. (Reuters/Anatoly Maltsev/Pool)
Moskow, CNN Indonesia -- Setelah total 10 hari menghilang, Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam pertemuan dengan Presiden Kyrgystan di sebuah istana mewah di luar St. Petersburg, Rusia, Senin (16/3). Dalam kesempatan tersebut, Putin menertawakan rumor yang menyebutkan bahwa dirinya sakit.

"Hidup akan jadi membosankan tanpa gosip," ujar Putin, dengan nada tenang namun terlihat sedikit pucat, dalam siaran stasiun televisi setempat, dikutip dari Reuters.

Publik dunia kerap bertanya-tanya terkait keberadaan Putin yang tidak terlihat semenjak bertemu dengan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi pada Kamis (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spekulasi pun beredar, dari dugaan menemani kekasih gelapnya, Alina Kabaeva, melahirkan di Swiss, dikabarkan sakit pungung dan dirawat oleh ahli ortopedi, hingga digulingkan dan tewas.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengejek para awak media terkait pemberitaan soal kondisi dan keberadaan Putin belakangan ini.

"Jadi Anda lihat sendiri, seorang presiden yang lumpuh, dan digulingkan oleh jenderal, baru saja tiba dari Swiss untuk melihat kelahiran anaknya," kata Peskov memberikan sindiran kepada media.

Senada dengan Peskov, Presiden Kyrgyzstan, Almazbek Atambayev menyatakan bahwa Putin tengah dalam keadaan sehat, dan "memandu saya berjalan-jalan, bahkan menyetir mobilnya sendiri".

Ini bukan kali pertama kondisi kesehatan Putin menjadi sorotan. Pada tahun 2012, Putin juga sempat dikabarkan sakit setelah tiga sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Putin terlihat pincang di depan umum dan menderita sakit punggung. Saat itu, Kremlin juga membantah rumor tersebut.

Menghilangnya Putin terjadi sepekan setelah insiden penembakan pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, di dekat pusat pemerintahan Kremlin. Saat ini, tiga tersangka telah ditahan.

Namun, pekan lalu, mencuat kabar bahwa para tersangka menerima penyiksaan fisik selama dalam tahanan.

Latihan Militer Besar-besaran

Melalui Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, Putin menginstruksikan pasukan Armada Utara untuk bersiaga penuh dalam latihan militer pada Senin (16/3).

"Tujuan utama dari latihan tempur ini adalah untuk menilai kemampuan angkatan bersenjata dalam Armada Utara dalam memenuhi tugas-tugas militer Federasi Rusia di wilayah Kutub Utara," kata Jenderal Shoigu, dikutip dari Sputnik.

Latihan militer yang akan dilakukan selama lima hari di darat, laut dan udara tersebut melibatkan 38 ribu personil militer, 3.360 buah peralatan, 41 kapal perang, 15 kapal selam, dan 110 pesawat terbang dan helikopter

"Tantangan dan ancaman keamanan militer menuntut peningkatkan kemampuan militer Angkatan Bersenjata dan pembentukan pasukan baru dalam Armada Utara," kata Jenderal Shoigu.

Shoigu menyatakan Putin berjanji akan menggelontorkan dana sebesar US$340 miliar atau setara dengan Rp4.497 triliun untuk meningkatkan kemampuan militernya. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER