Tiga Pembunuh Oposisi Rusia Diduga Disiksa di Bui

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 19:49 WIB
Saat menjenguk ke penjara, Andrey Babushkin melihat beberapa luka di wajah tiga tersangka pembunuh oposisi Rusia, Boris Nemtsov.
Zaur Dadayev, Anzor Gubashev, dan Shagid Gubashev diduga disiksa di dalam penjara setelah ditahan karena diduga terlibat dalam pembunuhan Boris Nemtsov. (Reuters/Tatyana Makeyeva)
Moskow, CNN Indonesia -- Tiga tersangka pembunuh pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, disinyalir telah disiksa selama di tahanan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu anggota pengawasan hak asasi manusia dari Kremlin, Andrey Babushkin, pada Rabu (11/3).

Dilaporkan Reuters, setelah melakukan lawatan ke penjara, Babushkin mengaku melihat hal janggal di tubuh tiga tersangka, Zaur Dadayev Anzor Gubashev, dan Shagid Gubashev.

"Ada alasan kuat untuk menyatakan bahwa Dadayev dan kedua Gubashev disiksa," tulis aktivis sayap kanan ini dalam lama resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Babushkin lantas menjabarkan kejanggalan yang ia lihat. Dadayev mengalami beberapa luka di badannya, sementara di hidung, pergelangan tangan dan kaki terdapat lecet. Luka-luka tersebut tidak terlihat saat mereka pertama kali diringkus.

Anzor dan Zaur dibekuk di Ingushetia pada Sabtu (7/3). Setelah ditelusuri, Dadayev diketahui bekerja sekitar 10 tahun di batalion Kementerian Dalam Negeri Chechnya

Setelah itu, otoritas Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menangkap Ramzan Bakhayev dan Shagit Gubashev, adik bungsu Anzor.

Mereka diduga terlibat dalam pembunuhan Nemtsov pada Jumat (27/2) sekitar pukul 23.30 waktu setempat. Nemtsov sedang berjalan di sebuah jembatan dekat gedung Kremlin bersama seorang model asal Ukraina, Anna Duritskaya, saat tiba-tiba seseorang menembak punggungnya sebanyak empat kali dan langsung lari ke sebuah mobil.

Nemtsov adalah tokoh oposisi yang keras mengkritik Putin. Seperti para pemimpin oposisi lainnya, Nemtsov adalah seorang pejuang pelawan korupsi.

Kematian Nemtsov memang mengagetkan Rusia, tapi mungkin publik tidak terlalu terkejut.

Nemtsov sendiri dalam wawancara dengan Sobesednik menyatakan bahwa ia sedikit kahawatir ketakutan ibunya yang mengatakan bahwa Putin akan membunuhnya bisa menjadi kenyataan.

Kendati demikian, Nemtsov berkata, "Saya tidak setakut itu kepadanya. Jika saya takut, saya tidak akan menjadi bagi dari partai opoisisi dan melakukan yang saya lakukan." (denny armandhanu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER