Moskow, CNN Indonesia -- Kremlin menampik rumor yang beredar beberapa hari belakangan bahwa Presiden Rusia Vladimir tengah sakit, menyusul dibatalkannya sebuah perjalanan ke Kazakhstan, pada Kamis (12/3).
Rumor tersebut pertama kali tersebut ketika seorang sumber pemerintah Kazakhstan menyatakan bahwa kunjungan Putin ke Astana pada pekan ini dibatalkan karena pemimpin Rusia berusia 62 tahun ini jatuh sakit.
"Dia selalu rapat sepanjang waktu. Dia rapat pada hari ini, besok. Saya tidak tahu rapat mana yang akan terbuka untuk publik," kata Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada Reuters, Kamis (12/3), ketika ditanya mengapa Putin tak terlihat dalam beberapa hari belakang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politik Rusia, sejak masih era Soviet hingga sekarang, selalu menjadi lahan subur bagi rumor karena kerahasiaan para pemimpinnya terkait kesehatan mereka.
Harian RBK menyatakan bahwa Putin belum terlihat lagi sejak muncul di sebuah siaran langsung di televisi lokal sejak bertemu dengan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, Kamis (5/3).
Foto-foto di situs Kremlin menunjukkan Putin terlihat dalam rapat pada Selasa (10/3) dan Rabu (11/3).
Pada Rabu (11/3), Putin dijadwalkan bertemu delegasi pejabat dari wilayah Ossetia Selatan yang menjadi markas separatis Georgia.
"Para delegasi tidak tiba. Mereka berpergian pada pagi hari, namun tak jadi menaiki pesawat karena mendapat kabar pertemuan tersebut ditunda," kata sumber yang dekat dengan pertemuan tersebut.
Pertemuan tersebut dijadwalkan ulang dan akan diselenggarakan pada 18 Maret.
Ini bukan kali pertama kondisi kesehatan Putin menjadi sorotan. Pada tahun 2012, Putin juga sempat dikabarkan sakit setelah tiga sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Putin terlihat pincang di depan umum dan menderita sakit punggung. Saat itu, Kremlin juga membantah rumor tersebut.
Selain soal kondisi kesehatan Putin, pada Rabu (11/3), pemimpin redaksi surat kabar Nezavisimaya mencuit bahwa dia mendapat kabar sekutu Putin, Igor Sechin, yang menjabat sebagao CEO dari produsen minyak terbesar Rusia, Rosneft, akan dipecat pada Kamis (12/3).
Kabar tersebut dibantah oleh juru bicara Rosneft.
"Beberapa orang ingin melihat Sechin mengunduran diri, atau pemerintah Rusia dibubarkan. Ada juga yang tak melihat Putin selama beberapa hari di televisi," kata Peskov kepada Itar Tass.
(ama)