Hampir Seluruh Masjid di Afrika Tengah Rusak Akibat Konflik

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 19:08 WIB
Sebanyak 436 masjid di Republik Afrika Tengah hancur dalam kerusuhan antara umat Muslim dan Kristen sejak Desember 2013.
Sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari kekerasan sektarian di Republik Afrika Tengah adalah warga Muslim. (Thinkstock/Comstock Images)
Bangui, CNN Indonesia -- Sebanyak 436 masjid di Republik Afrika Tengah hancur dalam kerusuhan antara umat Muslim dan Kristen sejak Desember 2013.

Dilaporkan Al-Arabiya, Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, menyebut bahwa kerusakan di Afrika Tengah sebagai konflik "sangat parah, mengerikan".

Power menyatakan keprihatinannya tentang kemungkinan kekosongan keamanan di negara tersebut seiring dengan penarikan pasukan Uni Eropa dan Perancis. Sementara, pasukan penjaga perdamaian PBB tidak berada dalam kekuatan penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban tewas di Republik Afrika Tengah telah melampaui 5.000 jiwa. Hampir 1 juta jiwa terpaksa mengungsi dari negara ini yang berpopulasi 4,5 juta jiwa. Sebagian besar dari mereka yang melarikan diri adalah warga Muslim.

Power mengatakan sebanyak 417 masjid di negara itu rusak parah. Power baru saja mengunjungi satu komunitas Muslim yang tersisa di ibukota Bangui, dan menjelaskan "para penduduk diliputi ketakutan".

Beberapa wanita Muslim, takut berpergian ke luar rumah dan selalu mengenakan cadar. Mereka bahkan memilih melahirkan di rumah mereka ketimbang di rumah sakit.

Pasukan penjaga perdamaian PBB, pasukan Perancis dan operasi militer Uni Eropa telah mencoba untuk menenangkan kekerasan sekterian yang memasuki tahun kedua.

Namun, sejak kunjungan DK PBB, Uni Eropa menarik 750 tentara pada akhir pekan

"Itu penarikan yang sangat besar dan substansial pada akhir tahun ini. Sementara Perancis mengirimkan 2.000 tentara ke bekas koloninya ini.

Pasukan penjaga perdamaian PBB saat ini hanya berkekuatan sekitar 80 persen, dari kekuatan penuh yang direncanakan sebelumnya, yaitu 10 ribu tentara.

Sekjen PBB Ban Ki-Moon bulan lalu meminta tambahan pasukan penjaga perdamaian hingga lebih dari 1.000 tentara.

Power menyatakan pasukan gabungan telah "menghindari skenario terburuk," tetapi kelompok bersenjata tetap berkeliaran dan mengancam keamanan.

Power menyebut perlucutan senjata saat ini adalah "prioritas besar" bagi DK PBB.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER