Sanaa, CNN Indonesia -- Setidaknya 46 orang tewas ketika empat bom bunuh diri meledak di dua masjid di ibukota Yaman, Sanaa, saat shalat Jumat (20/3).
Dilaporkan Reuters, mengutip sejumlah sumber keamanan dan medis, sekitar 200 orang terluka dalam ledakan ini.
Belum ada kelompok militan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Russia Today, serangan bom ini terjadi di Masjid Badr dan Masjid Hashush. Saksi mata yang berada di lokasi kejadian menngungkapkan mereka mendengar setidaknya tiga ledakan di salah satu masjid.
Seorang saksi, yang tak disebutkan namanya menyatakan dia mendengar dua ledakan berturut-turut di masjid Badr.
"Saya sedang akan beribadah di masjid ketika mendengar ledakan pertama, dan sedetik kemudian saya mendengar ledakan lainnya," kata sumber yang tidak disebutkan namanya.
Kedua masjid yang menjadi target diketahui sering digunakan oleh pendukung kelompok Syiah Houthi yang telah menguasai pemerintahan Yaman.
Dalam beberapa bulan terakhir kelompok militan al-Qaidah kerap bertempur dengan Houthi, mengakibatkan puluhan orang meninggal setiap pekan.
Bulan lalu, Houthi memaksa Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk mengundurkan diri. Namun, Hadi berhasil kabur dari tahanan rumah kembali menegaskan statusnya sebagai presiden meskipun pemerintahannya ditarik ke kota pelabuhan Aden di sebelah selatan, dan mendirikan pemerintahan tandingan dari kekeasaan Houthi.
Otoritas Houthi di Sanaa pada bulan ini menandatangani perjanjian penerbangan sipil dengan Teheran selama 14 penerbangan mingguan antara kedua ibukota.
Politisi Houthi yang sebelumnya menjabat sebagai kepala cabang Yaman untuk saluran berita pan-Arab Iran, Al-Alam, ditunjuk sebagai kepala televisi negara Yaman pada akhir pekan lalu.
(ama)