Menlu Yaman Minta Intervensi Militer dari Negara Teluk

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2015 02:37 WIB
Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yaseen melakukan hal yang tak biasa, yaitu meminta negara-negara di kawasan teluk melakukan intervensi militer.
Pasukan polisi berjaga di depan gedung kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di Yaman. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Sanaa, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yaseen meminta negara-negara teluk melakukan intervensi militer untuk menghentikan aksi pejuang Houthi.

Manuver yang dilakukan Yaseen itu akan membuat negara-negara Arab yang menjadi tetangga Yaman akan terlibat lebih dalam krisis di negeri tersebut.

"Kami meminta sebuah (aksi) intervensi dari pasukan Tameng Teluk untuk menghentikan ekspansi Houthi yang didukung Iran," kata Yasen seperti dikutip Reuters dari surat kabar Al Sharq al-Awsat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tameng Teluk yang dimaksud sebuah pasukan militer yang terdiri atas enam negara teluk yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

Bukan hanya itu, Yaseen pun meminta GCC dan negara-negara anggota PBB untuk menerapkan zona larangan terbang dan pengunaan pesawat militer di bandara yang dikuasai pejuang Houthi.

Pejuang Houthi--yang merupakan kelompok Syiah--telah mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa pada September tahun lalu. Selain itu, telah terjadi perpecahan di dalam tubuh militer Yaman.

Negara-negara teluk Arab yang menjadi tetangga Yaman, seperti Arab Saudi memandang hal itu sebagai upaya kudeta dan menilai Iran mencoba untuk meningkatkan pengaruh di kawasan dengan mendukung pejuang Houthi.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud al-Faisal di ibu kota negara itu, Riyadh, memperingatkan bahwa Iran tengah mencoba menabur perselisihan sektarian di wilayah tersebut.

Ia pun mengungkapkan negara-negara Teluk Arab perlu mengambil langkah-langkah untuk mendukung Presiden Yaman--dari Sunni--Abd Rabbu Mansour Hadi.

"Jika persoalan ini tidak dapat diselesaikan dengan damai, kita akan mengambil langkah untuk melindungi kawasan dari agresi mereka," kata Faisal dalam jumpa pers.

Sementara itu pada saat yang sama pejuang Houthi dan tentara bersenjata Yaman bertempur di kawasan Yaman selatan dan pusat, Senin (23/3). Barisan pasukan bersenjata yang terdiri atas suku, militan, dan unit tentara yang loyal terhadap Hadi mencoba merebut kembali wilayah selatan dari Houthi. Akibatnya pertempuran pun terjadi sepanjang akhir pekan lalu.

Keleompok militan dan tentara yang loyal terhadap Hadi telah membangun sabuk keamanan yang mendekati wilayah Aden dalam beberapa hari ke belakang. Mereka meletakkan tank-tank dan artileri di pegunungan yang bisa memantau langsung batas yang dikuasai Houthi. (kid/kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER