Islamabad, CNN Indonesia -- Pakistan akan mengirimkan pasukan ke Arab Saudi untuk bergabung dengan tentara koalisi penggempur Houthi di Yaman. Pakistan akan bergabung bersama pasukan negara-negara Teluk, Sudan, Mesir dan Maroko.
Pasukan Pakistan yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Khawaja Asif dan kepala kebijakan luar negeri Sartaj Aziz rencananya akan tiba di Arab Saudi pada Senin, namun pengiriman ditunda atas permintaan pemerintah Riyadh.
Senin malam (30/3), Aziz dan Asif bertemu dengan Perdana Menteri Nawaz Sharif untuk membicarakan peran Pakistan dalam upaya memberantas kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pakistan menegaskan komitmen dalam mendukung kedaulatan dan integritas kawasan Arab Saudi sesuai dengan aspirasi rakyat Pakistan. Pakistan juga berkomitmen untuk memainkan peranan penting dalam mengatasi situasi yang memburuk di Timur Tengah," ujar pernyataan kantor perdana menteri.
Pakistan saat ini telah memiliki 750-800 tentara di Saudi namun bukan untuk keperluan perang. Di dalam negeri sendiri, masyarakat Pakistan terbelah antara yang mendukung dan menolak intervensi.
Sejauh ini, Saudi dan koalisinya telah menyerang fasilitas-fasilitas penting Houthi di kota-kota besar Yaman. Saudi coba mencegah Houthi bergerak ke Kota Aden di selatan, wilayah terakhir yang masih dikuasai oleh para pendukung presiden Abd Rabbu Mansour Hadi.
Sharif dikenal memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga kerajaan Saudi. Saat periode kedua kepemimpinannya terjadi upaya kudeta militer pada tahun 1999, Sharif berlindung di Arab Saudi.
(stu)