Sanaa, CNN Indonesia -- Serangan udara Arab Saudi diduga telah menewaskan sedikitnya 40 orang di kamp pengungsi di Yaman. Insiden ini terjadi di tengah hujan bom jet tempur Saudi dan koalisi Timur Tengah untuk menggempur pemberontak Houthi.
Diberitakan The Independent, Selasa (31), informasi ini dikutip dari kantor berita Yaman, Saba, yang saat ini dikuasai Houthi. Saba memberitakan bahwa kamp Haradh terkena bom Saudi yang menewaskan pria dan wanita kemarin.
Sebuah gambar ditampilkan media tersebut, termasuk mayat lima anak yang terkapar di lantai yang banjir darah. Foto dan informasi ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organisasi Migrasi Internasional mengatakan bahwa 40 orang terbunuh dan 200 lainnya terluka. Sementara organisasi Dokter Lintas Barat mengatakan 34 orang dilarikan ke rumah sakit di Haradh, 29 lainnya tewas.
"Rakyat di kamp Al-Mazraq telah hidup di kondisi yang sangat keras dan sekarang mereka menderita ancaman serangan udara. Kami menyerukan semua pihak untuk menghindari korban sipil dan menghormati netralitas staf dan fasilitas medis, serta membuka akses untuk bantuan medis bagi yang terluka," ujar manajer operasional Dokter Lintas Batas di Yaman.
Juru bicara Badan Pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan situasi dan informasi di lapangan sangat kabur soal serangan yang terjadi pada Senin (30/3) sekitar pukul 11.30 siang di provinsi Hajjah itu.
UNHCR menerima angka yang berbeda, yaitu 15 hingga 20 orang tewas, namun mereka juga menegaskan bahwa angka ini belum dikonfirmasi. "Kami tidak bisa mengonfirmasi bagaimana serangan terjadi, tapi kami khawatir akan keselamatan dan keamanan warga Yaman yang mengungsi," ujar juru bicara UNHCR.
Terdapat dua kamp pengungsi di wilayah itu, yaitu Mazraq I dan Mazraq II, menampung sekitar 1.100 pengungsi. Fasilitas ini dibangun pada tahun 2009 bagi mereka yang mengungsi akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak Houthi di utara Yaman.
Dalam tiga hari terakhir, ada sekitar 500 keluarga yang datang ke kamp ini untuk berlindung dari pertempuran di wilayah Saada, Aden, Lahj beberapa distrik di selatan.
Juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan masih mencoba mengklarifikasi soal insiden kali ini. Menurut Asseri ada dugaan serangan ke kamp pengungsi untuk membalas serangan yang dilakukan Houthi dari tempat itu.
"Bisa jadi jet tempur membalas tembakan, dan kami tidak bisa mengonfirmasi bahwa itu adalah kamp pengungsi. Kami akan bertanya pada pemerintah Yaman untuk mengonfirmasinya," kata Asseri, dikutip Reuters.
Sebelumnya seorang WNI di Yaman, Muhammad Kholil, kepada CNN Indonesia mengatakan bahwa Houthi kerap menjadikan warga sipil sebagai tameng. Houthi menembak dari perumahan warga sehingga titik itu menjadi sasaran serangan jet.
"Di Sanaa jika pagi dan siang cenderung aman. Namun orang-orang Houthi menembak pesawat koalisi Arab dari perumahan warga sipil. Hal ini dilakukan untuk memancing serangan ke wilayah itu sehingga yang kena adalah warga sipil," ujar Kholil.
(den)