Setelah Tikrit, Irak Akan Rebut Kota Kilang Baiji dari ISIS

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 03 Apr 2015 10:44 WIB
Seorang pejabat AS memperkirakan setelah Tikrit, target selanjutnya untuk direbut dari ISIS adalah kota kilang minyak Baiji.
November lalu, pasukan keamanan Irak yang didukung oleh milisi Syiah berhasil mematahkan pengepungan kilang Baiji selama sebulan penuh, yang telah membuat kilang itu berhenti beroperasi. (Reuters/Ahmed Saad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menyatakan kemenangan di Tikrit, operasi gabungan militer Irak kemungkinan akan bergerak ke kola kilang minyak, Baiji.

"Saya hanya kebetulan berpikir bahwa itulah manuver militer signifikan yang berikutnya,” kata seorang pejabat senior militer Amerika Serikat, pada Kamis (2/4).

November lalu, pasukan keamanan Irak yang didukung oleh milisi Syiah berhasil mematahkan pengepungan kilang Baiji selama sebulan penuh, yang telah membuat kilang itu berhenti beroperasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bagian dari kota dan sekitarnya tetap diperebutkan, kata pejabat itu, dan pasukan Irak dialihkan dari Baiji untuk memperkuat pertempuran di dekat Tikrit.

"Untuk melakukan operasi Tikrit, (pasukan keamanan Irak) memperkecil pertahanan di Baiji dan ISIS mengambil keuntungan dari itu dan telah menekan mereka. Tapi mereka bertahan,” kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim.

Pemerintah Irak mengklaim kemenangan atas ISIS di Tikrit pada Rabu lalu setelah pertempuran selama sebulan, dengan dukungan dari milisi Syiah dan serangan udara dari koalisi pimpinan AS.

ISIS merebut Tikrit, sekitar 140 km di utara Baghdad, Juni lalu saat mereka menyapu sebagian besar wilayah Sunni Muslim Irak.

Pejabat AS juga mengakui "bahwa ada kantong (pejuang Negara Islam di Tikrit) yang masih harus direbut dan mereka bekerja dengan cara mereka di kantong-kantong itu.”

Merebut kembali Tikrit bisa memberikan Baghdad momentum untuk tahap penting selanjutnya: merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di Irak.

Namun, pejabat AS meragukan bahwa pertempuran untuk Mosul bisa terjadi sebelum musim gugur, mengingat awal pertengahan Juni adalah Ramadhan dan musim panas yang ekstrim.

"Mengingat pola kecepatan mereka sekarang, dan faktor-faktor lingkungan Ramadhan dan musim panas, saya pikir pertempuan mungkin akan menjadi sedikit lebih lama dari yang kita duga," kata pejabat itu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER