Wilayah ISIS Dikabarkan Terserang Penyakit Kulit Mematikan

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Apr 2015 20:10 WIB
Sebuah penyakit kulit mematikan dikabarkan tengah menyerang wilayah yang dikuasai milisi Negara Islam Irak dan Suriah. Leishmaniasis, nama penyakitnya.
Ilustrasi ISIS (CNN Indonesia/ Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penyakit kulit mematikan dikabarkan tengah menyerang wilayah yang dikuasai para milisi Negara Islam Irak dan Suriah. Menurut pemberitaan dari situs berita, Mirror, penyakit yang diketahui disebabkan oleh virus itu dikenal bernama Leishmaniasis.

Masih menurut situs berita Mirror, Leishmaniasis diketahui bakal cepat menyebar dalam kondisi yang tak higienis. Paparan polusi dan kondisi kesehatan yang buruk bakal mempercepat penyebaran penyakit ini. Berdasarkan reportase The Sun, sudah hampir 100 ribu orang di berbagai negara terpapar virus penyakit ini. (Baca juga: Lepas dari ISIS, Tikrit Jatuh ke Tangan Penjarah)


Tanda-tanda seseorang terjangkit Leishmaniasis, dimulai dari munculnya ruam dan bintil pada kulit. Bintil itu, kelamaan akan membuat sebuah luka terbuka. Senyampang tanda-tanda fisik itu, tubuh penderita bakal mengalami demam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikabarkan, Leishmaniasis ini disebarkan melalui gigitan nyamuk tertentu. Apabila seorang penderita telat menerima perawatan, kematian adalah konsekuensinya. Pada umumnya, penyakit Leishmaniasis, terpapar di negara-negara miskin.

Hingga saat ini, para milisi ISIS menolak untuk mengobati luka mereka. Sementara itu, masih dikutip dari Mirror, para dokter dan sukarelawan dari Medecins Sans Frontieres tidak kuasa menjangkau daerah yang dikuasai ISIS.

Saat ini, risiko tertinggi penyakit Leishmaniasis dikabarkan telah menjangkiti warga dan milisi yang tinggal di Kota Raqqa, Suriah, yang dikuasai ISIS. Sedangkan dokter-dokter setempat miskin pengalaman untuk mengobati penderita sehingga membuat penyakit ini menyebar dengan cepat. (Baca Fokus: Menelisik Pengirim WNi ke ISIS) (sip/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER