Kelompok Al-Shabaab Bersumpah Banjiri Kenya dengan Darah

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Apr 2015 22:45 WIB
Kelompok militan Somalia, al-Shabaab kini bersumpah akan terus mengobarkan perang melawan Kenya. Mereka mengancam bakal memenuhi jalanan kota dengan darah.
Mohamed Mohamud alis Dulyadin, kini dicari, dengan imbalan hingga Rp2,6 miliar. Foto diambil pada Januari 2011 di Mogadishu, Somalia, usai bentrokan antara al-Shabaab dengan pemerintah Somalia. (Reuters/Feisal Omar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kampus Garissa University College di wilayah timur laut Kenya, Kamis lalu, Kelompok militan Somalia, al-Shabaab kini bersumpah akan terus mengobarkan perang melawan Kenya. Pada sumpahnya itu, dalam sebuah rilis yang diberitakan Reuters, kelompok teror itu berjanji akan memenuhi jalanan di kota-kota dengan darah.

“Tak ada angkah-langkah pencegahan atau keamanan yang akan dapat menjamin keselamatan warga, apalagi bisa menggagalkan serangan atau mencegah pertumpahan darah lain dari terjadi di kota-kota," kata kelompok al-Shabaab dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Reuters di Ibu kota Somalia, Sabtu (4/4). (Lihat Fokus: Serangan Mematikan di Kenya)

Pesan elektronik yang diterima kantor berita Reuters itu diduga ditujukan kepada warga dan otoritas pemerintah Kenya. Serangan yang lebih gencar, menurut pernyataan kelompok teror itu merupakan pembalasan dendam atas kehadiran Kenya militer di Somalia dan penganiayaan terhadap umat Islam dalam Kenya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Ini akan menjadi perang yang panjang, Masyarakat Kenya merupakan korban pertama,” kata kelompok al-Shabaab dalam pernyataan resminya.

Hingga saat ini Kepolisian Kenya telah menahan lima orang tersangka yang diduga berkaitan dengan serangan yang menewaskan setidaknya 147 orang di kampus Garissa University. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Nkaissery sehari setelah tragedi pembunuhan itu berlangsung. (Baca juga: Lumuran Darah Selamatkan Titus dari Pembantaian Sahabatnya)

Kamis lalu, sekelompok pria bersenjata dan mengenakan penutup wajah menyerbu kampus Garissa University College di wilayah timur laut Kenya, Kamis lalu. Bunyi ledakan dan serentetan tembakan terdengar dari dalam gedung kampus antara penyerang dengan pasukan keamanan Kenya selama beberapa jam.

Menurut juru bicara kelompok Al-Shabaab, Sheikh Abdiasis Abu Musab, dalam serangan itu, kelompoknya memisahkan sandera yang beragama Islam dan korban lain yang non muslim. Setelah itu, mereka mengklaim membebaskan sandera muslim dan membantai selainnya.

Kini, beberapa pentolan kelompok militan itu menjadi orang paling dicari oleh otoritas Kenya. Kementerian Dalam Negeri mulai menyebarkan poster pencarian Mohamed Mohamud yang memiliki alias Dulyadin dan Gamadhere, petinggi al-Shabaab dengan imbalan sebanyak 20 juta shilling, setara Rp2,7 miliar. (Baca juga: Pentolan Al-Shabaab Dicari dengan Imbalan Hingga Rp 2,7 Miliar)

Serangan yang dilakukan oleh kelompok militan al-Shabaab menewaskan setidaknya 147 orang, yang terdiri dari 142 mahasiswa, tiga petugas keamanan dan dua petugas keamanan kampus. Selain korban tewas, 104 orang menderita luka, termasuk 19 diantaranya berada dalam kondisi kritis. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER