Presiden Kenya Nyatakan Perang Dengan Al-Shabaab

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Apr 2015 23:55 WIB
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta murka betul dengan pembantaian yang dilakukan Kelompok teror al-Shabaab yang menyerang kampus Garissa University College.
Sejumlah mahasiswa yang berhasil selamat dari serangan militan al-Shabaab di kampus Garissa University College pada Kamis (2/4) dievakuasi ke tempat aman. (Reuters/Citizen TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Kenya Uhuru Kenyatta murka betul dengan pembantaian yang dilakukan Kelompok teror al-Shabaab yang menyerang kampus Garissa University College di wilayah timur laut Kenya. Ia bersumpah akan memerangi kelompok militan Somalia itu hingga titik darah penghabisan.

Kenyatta mengatakan pemerintahannya bakal mengambil tindakan keras untuk melawan tindakan biadab Kelompok teror al-Shabaab. Pernyataan keras ini menjawab ancaman dari kelompok itu yang bersumpah akan membanjiri jalanan Kenya dengan darah.

“Radikalisme menyebabkan terorisme, sekarang aksi teror sudah tak lagi dilakukan di balik semak pada malam hari, untuk itu warga Kenya harus bekerjasama menangkal semua serangan dan ancaman,” kata sang presiden seperti yang dikutip Al Jazeera, Sabtu (4/4). (Lihat Fokus: Serangan Mematikan di Kenya)


Kecaman terhadap pembantaian 147 orang di kampus Garissa University College juga terucap dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. Ia mengatakan perlu ada tindakan keras berupa pengadilan bagi mereka yang menyatakan bertanggung jawab. (Baca juga: Lumuran Darah Selamatkan Titus dari Pembantaian Sahabatnya)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ban Ki-moon juga mengucapkan bela sungkawa terhadap para korban dan keluarga. PBB menurutnya siap membantu Kenya dalam membantu memberantas terorisme.

Sebelumnya, kelompok Kelompok militan Somalia, al-Shabaab yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kampus Garissa University College di wilayah timur laut Kenya, Kamis lalu, kini bersumpah akan terus mengobarkan perang melawan Kenya. Pada sumpahnya itu, dalam sebuah rilis yang diberitakan Reuters, kelompok teror itu berjanji akan memenuhi jalanan di kota-kota dengan darah.

“Tidak ada angkah-langkah pencegahan atau keamanan yang akan dapat menjamin keselamatan warga, apalagi bisa menggagalkan serangan atau mencegah pertumpahan darah lain dari terjadi di kota-kota," kata kelompok al-Shabaab dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Reuters.

Pesan yang diterima kantor berita Reuters itu diduga ditujukan kepada warga dan otoritas pemerintah Kenya. Serangan yang lebih gencar, menurut pernyataan kelompok teror itu merupakan pembalasan dendam atas kehadiran Kenya militer di Somalia dan penganiayaan terhadap umat Islam dalam Kenya.

“Ini akan menjadi perang yang panjang, Masyarakat Kenya merupakan korban pertama,” kata kelompok al-Shabaab dalam pernyataan resminya.

Hingga saat ini Kepolisian Kenya telah menahan lima orang tersangka yang diduga berkaitan dengan serangan yang menewaskan setidaknya 147 orang di kampus Garissa University. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Nkaissery sehari setelah tragedi pembunuhan itu berlangsung. (Baca juga: Pentolan Al-Shabaab Dicari dengan Imbalan Hingga Rp 2,7 Miliar) (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER