Presiden Kenya Nyatakan Tiga Hari Berkabung Nasional

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Minggu, 05 Apr 2015 04:02 WIB
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta telah menyatakan tiga hari berkabung nasional menyusul tragedi pembantaian yang menimpa mereka. ia berjanji mendukung korban.
Sejumlah mahasiswa yang berhasil selamat dari serangan militan al-Shabaab di kampus Garissa University College pada Kamis (2/4) dievakuasi ke tempat aman. (Reuters/Herman Kariuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Kenya Uhuru Kenyatta telah menyatakan tiga hari berkabung nasional menyusul tragedi pembantaian yang menimpa mereka. Pada Kamis lalu, sekelompok pria bersenjata dan mengenakan penutup wajah yang belakangan diklaim sebagai kelompok militan Somalia al-Shabaab menyerbu kampus Garissa University College di wilayah timur laut Kenya.

Dalam sebuah pidatonya, Kenyatta menyakinkan dan berjanji untuk mendukung para korban. “Semua berkabung bersama-sama, dan berdoa bersama untuk Republik kita Kenya, saya menyatakan tiga hari berkabung nasional dan selama itu pula bendera Kenya akan dinaikkan setengah tiang," katanya, Sabtu (4/4).

Kenyatta mengatakan tugas melawan terorisme kini merupakan kewajiban bagi seluruh warg Kenya. Namun ia mengakui bahwa pemberantasan bakal berlangsung sulit lantaran para teroris itu berada di dalam masyarakatnya sendiri. baik itu perencana, penyandang dana dan pelaku aksi semuanya tertanam di dalam masyarakat Kenya. (Lihat Fokus: Serangan Mematikan di Kenya)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Radikalisme menyebabkan terorisme, sekarang aksi teror sudah tak lagi dilakukan di balik semak pada malam hari, untuk itu warga Kenya harus bekerjasama menangkal semua serangan dan ancaman,” kata sang presiden seperti yang dikutip Al Jazeera.

Presiden Kenya Murka

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta murka betul dengan pembantaian yang dilakukan Kelompok teror al-Shabaab yang menyerang kampus Garissa University College di wilayah timur laut Kenya. Ia bersumpah akan memerangi kelompok militan Somalia itu hingga titik darah penghabisan.

Kenyatta mengatakan pemerintahannya bakal mengambil tindakan keras untuk melawan tindakan biadab Kelompok teror al-Shabaab. Pernyataan keras ini menjawab ancaman dari kelompok itu yang bersumpah akan membanjiri jalanan Kenya dengan darah.

Kecaman terhadap pembantaian 147 orang di kampus Garissa University College juga terucap dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. Ia mengatakan perlu ada tindakan keras berupa pengadilan bagi mereka yang menyatakan bertanggung jawab.  (Baca juga: Lumuran Darah Selamatkan Titus dari Pembantaian Sahabatnya)

Ban Ki-moon juga mengucapkan bela sungkawa terhadap para korban dan keluarga. PBB menurutnya siap membantu Kenya dalam membantu memberantas terorisme.

Kelompok militan Somalia, al-Shabaab yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kampus Garissa University College. di wilayah timur laut Kenya, Kamis lalu, kini bersumpah akan terus mengobarkan perang melawan Kenya. Pada sumpahnya itu, dalam sebuah rilis yang diberitakan Reuters, kelompok teror itu berjanji akan memenuhi jalanan di kota-kota dengan darah.

“Tidak ada angkah-langkah pencegahan atau keamanan yang akan dapat menjamin keselamatan warga, apalagi bisa menggagalkan serangan atau mencegah pertumpahan darah lain dari terjadi di kota-kota," kata kelompok al-Shabaab dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Reuters.

Pesan yang diterima kantor berita Reuters itu diduga ditujukan kepada warga dan otoritas pemerintah Kenya. Serangan yang lebih gencar, menurut pernyataan kelompok teror itu merupakan pembalasan dendam atas kehadiran Kenya militer di Somalia dan penganiayaan terhadap umat Islam dalam Kenya.

“Ini akan menjadi perang yang panjang, Masyarakat Kenya merupakan korban pertama,” kata kelompok al-Shabaab dalam pernyataan resminya.

Hingga saat ini Kepolisian Kenya telah menahan lima orang tersangka yang diduga berkaitan dengan serangan yang menewaskan setidaknya 147 orang di kampus Garissa University. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Nkaissery sehari setelah tragedi pembunuhan itu berlangsung. Baca juga: Pentolan Al-Shabaab Dicari dengan Imbalan Hingga Rp 2,7 Miliar) (sip/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER