Tak Ada WNI Tewas di Yaman, Kemlu Tetap Imbau WNI Pulang

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Minggu, 05 Apr 2015 17:53 WIB
Meskipun tidak ada laporan WNI tewas dalam peperangan di Yaman, Kemenlu tetap mengimbau WNI untuk kembali ke Indonesia.
Hingga saat ini, sebanyak 590 WNI telah kembali ke Indonesia dari Yaman, semenjak kondisi di negara tersebut terus bergejolak. (Dok. Kementrian Luar Negeri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah mengevakuasi sekitar 110 Warga Negara Indonesia dari Yaman dan semuanya sudah tiba di Indonesia sore ini, Ahad (5/4). Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari mengatakan hingga saat ini tak ada WNI yang tewas dalam konflik perang di Yaman.

"Alhamdulillah belum dan mudah-mudahan tidak (ada yang meninggal) ya," kata Retno saat ditemui di Common Lounge Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ahad (5/4).

Namun meski tak ada laporan adanya WNI yang tewas dalam konflik tersebut, Retno terus menghimbau agar para WNI yang sedang berada di Yaman bersedia untuk pulang ke Indonesia. Menurut Retno, kondisi dan situasi di Yaman bisa berubah secara drastis dari aman menjadi mencekam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat setidaknya 40 orang tewas ketika sebuah kamp pengungsi di Yaman dihujani bom oleh jet tempur Arab Saudi, pada Senin (30/3). Namun, tidak ada laporan WNI yang tewas dalam serangan tersebut.

Lebih jauh Retno mengungkapkan pemerintah Indonesia pun tak bisa memaksa WNI untuk mau dievakuasi. Namun pendekatan persuasif tetap dilakukan agar mereka mau pulang ke Indonesia.

"Kita tak bisa memaksa WNI untuk dievakuasi, tapi kita himbau terus agar mereka mah dievakuasi. Tugas negara adalah melindungi WNI tapi kita tak bisa memaksa," ujarnya.

"Kita tak tahu bagaimana kondisi esok dan lusa karena kondisi bisa berubah drastis dari aman menjadi tidak aman," katanya menegaskan.

Sejak proses evakuasi dimulai pada bulan Desember 2014 dan intensifikasi evakuasi gencar dilakukan pada 25 Maret 2015, sebanyak 792 WNI telah dievakuasi dari Yaman.

Sampai hari ini, sebanyak 590 telah kembali ke Indonesia. Sisanya, sebanyak 202 WNI saat ini sudah dievakuasi ke wilayah aman yaitu di Jizan (Arab Saudi), dan Djibouti City (Djibouti).


Saat ini pun, kata Retno, tim yang dikirim Indonesia ke Yaman terus melakukan komunikasi secara persuasif pada para WNI. Tim yang terdiri dari 14 staf Kemenlu, 21 orang dari TNI AU, 7 orang petugas Polri, dan 3 orang dari BIN untuk terus menyesuaikan skenario, himbauan, langkah dan proses evakuasi. 

Kepala Koordinator Satgas Evakuasi WNI di Yaman, Gatot Abdullah Mansyur menyebutkan ratusan WNI berada di berbagai tempat penampungan atau safe house dan menunggu untuk evakuasi. Rinciannya, terdapat 89 WNI di penampungan di Aden, 14 WNI di Sanaa, 40 WNI di Al-Mukalla dan 58 orang di Tarim.

Sementara, 20 WNI juga telah berada di Djibouti menempuh perjalan dengan kapal laut. Mereka kini tinggal di sebuah hotel yang difasilitasi KBRI Addis Ababa.

Evakuasi WNI di Yaman rencananya akan terus dilakukan hingga keadaan kondusif. Retno menambahkan sebanyak 110 WNI lainnya akan diterbangkan dari Muscat pada Ahad (5/4) pukul 9 pagi waktu setempat, dibantu oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sementara itu kondisi Yaman terus bergejolak sejak kelompok pemberontak Syiah Houthi menguasai ibu kota Sana'a dan mulai merangsek masuk mendekati Aden, markas terakhir Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.

Lima negara Teluk, kecuali Oman, dan sejumlah negara lainnya bergabung dalam serangan udara yang dipimpin Saudi pekan lalu, setelah Hadi meminta intervensi militer di negarannya.

PBB menyatakan dukungannya kepada Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi sebagai pemimpin Yaman yang sah. Hadi sendiri kini melarikan diri dan dalam kondisi aman di Riyadh, Arab Saudi.

(ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER