Ada Granat PD II Hingga Mercedes Benz di Sungai Inggris

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 10:52 WIB
Granat dari Perang Dunia II, mesin tik, mobil Mercedes Benz, hingga motor pengantar pizza ditemukan dalam proses pembersihan sungai-sungai di Inggris.
Penemuan sampah-sampah unik di berbagai sungai di Inggris selain mengganggu kehidupan biota air, juga dapat membahayakan pengendara kapal. (Ilustrasi/Getty Images/Dan Kitwood)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sampah plastik, ban bekas, dan botol mungkin sudah biasa ditemukan ketika membersihkan sungai atau kali. Namun, proses pembersihan sungai-sungai di Inggris bagaikan berkelana dengan mesin waktu. Granat dari Perang Dunia II, mesin tik, mobil Mercedes Benz, hingga motor pengantar pizza ditemukan dalam proses pembersihan pada Maret lalu.

Seperti dilansir The Guardian, Senin (6/4), penemuan unik pertama ditemukan saat tim sukarelawan menyisir Sungai Salmon Lane di Tower Hamlest, di timur London. Mereka menemukan sebuah granat PD II dengan pin pengaman yang masih melekat. Hal ini sontak membuat polisi bersenjata sibuk melakukan pengamanan agar granat tidak meledak.

Bergerak ke kanal utara, tim dikejutkan dengan penemuan sebuah mobil Mercedes Benz A Class keluaran tahun 2013. Tak hanya itu, enam mobil lain juga ditemukan di sungai sepanjang 3.218 kilometer tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mobil, kendaran bermotor seperti sepeda motor dan skuter juga ditemukan dalam penelusuran di sepanjang kanal tersebut. Bahkan, tim pembersihan menemukan sepeda motor pengantar pizza lengkap dengan pizza yang sudah basah terendam air.

Tak disangka, sungai di Inggris juga bisa menjadi tempat harta karun terpendam. Di ruas Sungai Lee, ditemukan 14 brankas, sementara di kanal Rochdale terkubur sebuah tas berisi dua ribu keping koin 1 Pound Sterling.

Namun, sungai di Inggris juga ternyata bisa menjadi kuburan mengerikan. Seekor ular piton sepanjang 4,8 meter ditemukan terkubur di salah satu sungai di Liverpool. Berbagai biota air yang masih hidup juga ditemukan.

"Saat kami mengeringkan kanal Regent, beberapa temuan ikan sangat tidak dapat dipercaya, seperti ikan pike, ikan mas berumur 35 tahun. Mereka semua sangat besar," ujar Manajer Komunikasi Canal & River Trust, Jonathan Ludford.

Menurut Ludford penemuan ini dapat mengembangkan senyum sekaligus membuat muka tertekuk. Pasalnya, sampah-sampah tersebut juga dapat membahayakan kehidupan laut, termasuk ikan-ikan yang mereka temukan.

"Ini merupakan bukti adanya kehidupan liar, tapi kami harus melindunginya," katanya.

Sampah-sampah ini, menurut Ludford, tak hanya buruk bagi penghuni alam air, tapi juga para pengendara kapal yang melintasi sungai.

"Jika kawat atau plastik tersangkut di mesin kapal, Anda akan mengetahuinya dengan segera," ucap Ludford.

Setelah pembersihan dilakukan, banyak pertanyaan dari mana biaya proses ini didapatkan. Menurut Kepala Penggalangan Dana Canal & River Trust, Ruth Ruderham, sejak yayasan ini berdiri, ia telah berhasil menghimpun dana sebesar 200 ribu Pound Sterling atau setara Rp3,8 miliar dari penyumbang, baik individu maupun perusahaan.

Namun, proses ini memakan biaya sangat besar. Canal & River Trust mengandalkan bantuan dari badan-badan lokal dan kerja sama bisnis dengan agen pariwisata dan kelompok sipil lain.

"Kami hadir secara cuma-cuma untuk semua orang, terbuka 24 jam sehari, setiap hari. Dalil yang kami miliki adalah kekayaan alam nasional yang kami cintai ini dapat tersedia bagi semua orang. Orang akan lebih berpikir filantropis, saya pikir, ketimbang memikirkan kepentingan sendiri," tutur Ruderham. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER