Menlu Masih Tunggu Konfirmasi Kehadiran Tamu KAA

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 16:13 WIB
KAA akan berlangsung dalam hitungan hari, namun baru 20 kepala negara yang mengkonfirmasi kehadiran.
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan 12 ruangan pertemuan bilateral bagi negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang ingin memakainya. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konferensi Asia Afrika sudah makin dekat. Namun, hingga kini, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, masih terus menunggu konfirmasi kehadiran dari negara-negara yang diundang.

Dari 109 negara yang diundang, baru segelintir yang memberikan konfirmasi resmi mengenai kehadiran kepala negaranya. Padahal, KAA sendiri akan dimulai dalam hitungan hari.

"Kalau tingkat kepala negara baru 20-an. Itu baru tingkat kepala negara, belum yang lain," kata Retno di Jakarta, Kamis (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, menjabarkan bahwa sebenarnya sudah banyak memberikan konfirmasi secara lisan. "Seperti Jepang itu sudah ada yang mengatakan tertarik untuk hadir dan sedang meminta izin ke (Shinzo) Abe," ungkap Tata.

Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, menjabarkan bahwa 20-an yang terkonfirmasi tersebut hanya di tingkat kepala negara dan dengan konfirmasi tertulis. "Yang lisan tentu belum masuk hitungan," katanya.

Tata mengatakan KAA mendatang tak hanya menjadi wadah bagi pertemuan multilateral, tapi juga dapat dijadikan ajang bagi kepala-kepala negara yang hadir untuk melakukan rapat bilateral. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menyiapkan 12 ruangan pertemuan bilateral.

"Sudah disiapkan 12 bilateral meeting room bagi negara-negara yang mau menggunakan nantinya," ujar Tata.

Menurut Tata, ini adalah salah satu daya tarik dari pertemuan multilateral. Berbagai negara yang sulit mengadakan pertemuan bilateral, dapat menjadikan KAA sebagai arena diskusi mendalam.

"Kapan lagi ada 109 negara berkumpul dalam satu acara. Mungkin nanti akan ada perjanjian-perjanjian bilateral baru di KAA. Kapan lagi?" tutur Tata.

Konferensi Asia Afrika sendiri akan dihelat pada 19-24 April. Pertemuan tingkat pejabat tinggi akan selenggarakan di Jakarta pada 22-23 April.

Tak hanya undangan, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri hingga kini masih sibuk menyiapkan segala keperluan lain, terutama tiga dokumen yang akan disepakati dalam konferensi tingkat pejabat tinggi, yaitu Bandung Message, "Reinvigorating The New Asian-African Strategic Partnership", dan Deklarasi Palestina.

"Pembahasan di New York sudah 70 persen, ditargetkan tanggal 13 (April) sudah bisa ke sini. Jadi, waktu di Jakarta sudah 80 persen dan tinggal dibahas tingkat kepala negara," ujar Retno.

Selain persiapan substansi, panitia juga sedang mempersiapkan logistik, termasuk pengaturan jalan.

"Pengaturan logistik, perjalanan, dan segala macam masih belum bisa dipastikan karena informasi yang hadir masih berubah-ubah, tapi kalau masalah substansi, sekretaris negara laporkan sudah hampir beres," papar Retno.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan bahwa lembaganya akan mengerahkan 9.400 personel pengamanan untuk acara di Jakarta dan Bandung.

Setelah rangkaian acara di Jakarta rampung, pada 24 April seluruh perwakilan negara akan bertolak ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA.

Konferensi Asia Afrika pertama kali diselenggarakan pada 18-24 April 1955 Gedung Merdeka, Bandung. Pertemuan ini diadakan dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika, serta melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER