Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pesawat pertama yang berisi bantuan medis untuk Yaman mendarat di Sanaa pada Jumat (10/4), setelah konflik yang menyebabkan 100 ribu orang mengungsi dan berpotensi menciptakan bencana kemanusiaan.
Pesawat dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Badan Anak-anak PBB, UNICEF, tiba di ibukota Yaman membawa lebih dari 30 ton bantuan medis, kata pejabat dari kedua organisasi tersebut.
ICRC dan PBB telah mencoba selama berhari-hari untuk menyalurkan bantuan ke Yaman lewat udara, di mana pesawar tempur dari koalisi yang dipimpin oleh Saudi sedang menggempur pasukan Houthi lewat serangan udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertempuran itu telah menewaskan lebih dari 600 orang.
Juru bicara ICRC di Yaman, Marie Claire Feghali, berbicara melalui telepon dari bandara Sanaa, mengatakan pengiriman Palang Merah termasuk 16,4 ton obat-obatan, perban, infus dan peralatan bedah.
Juru bicara UNICEF Christophe Boulierac mengatakan pesawat mereka juga telah mendarat setelah penundaan selama seminggu.
"Pesawat kami baru saja mendarat di Sanaa dari Djibouti," katanya.
Penduduk Aden mengatakan listrik dan air telah terputus di beberapa distrik, sampah telah teronggok di jalan-jalan dan rumah sakit tidak mampu mengatasi situasi yang terjadi di Sanaa.
(stu)