Abuja, CNN Indonesia -- Kelompok militan Nigeria, Boko Haram, disebut telah menculik sedikitnya 2.000 perempuan sejak awal tahun lalu. Laporan lembaga HAM Amnesty International menyebutkan, para wanita ini dijadikan tukang masak, budak seks hingga tentara, beberapa dibunuh karena tidak patuh.
Diberitakan Reuters, Selasa (14/4), Amnesty International membuat laporan setebal 90 halaman berdasarkan wawancara dengan para saksi dan korban penculikan yang berhasil kabur setahun setelah Boko Haram menculik 200 siswi di Chibok.
Ratusan pelajar wanita yang diculik itu kemudian muncul dalam sebuah video, dikenakan hijab, memicu kecaman internasional. Mayoritas korban masih hilang kendati Barat telah berkomitmen membantu dan pemerintah Chad menyatakan siap memediasi pembebasan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, mengatakan bahwa para gadis itu telah dinikahi dengan para tentaranya.
Laporan Amnesty menyebutkan bahwa Boko Haram kerap mengumpulkan para gadis setelah mereka menguasai sebuah kota, dan menyekap mereka dalam sebuah rumah atau penjara.
Seorang wanita berusia 19 tahun mengaku diculik Boko Haram pada sebuah pesta pernikahan pada September 2014 bersama dengan pengantin wanita dan saudaranya.
Mereka lalu ditempatkan di sebuah kamp pelatihan di Madagali bersama ratusan tentara wanita lainnya.
"Saya dilatih menembak. Saya juga dilatih menggunakan Bom untuk menyerang desa," kata wanita itu, yang mengaku diperkosa beramai-ramai beberapa kali oleh tentara gerilyawan.
Dia mengatakan bahwa beberapa wanita yang membangkang dibunuh dan dikubur di pekuburan massal.
Pria yang menolak bergabung dengan tentara Boko Haram juga dibunuh. Dua pemuda bercerita pada Amnesty bahwa pernah ada sedikitnya 100 orang yang dieksekusi dalam satu hari di bulan Desember saat kelompok itu mengambil alih Madagali.
Mereka selamat karena pisau algojo sudah tumpul karena terlalu banyak menggorok leher.
(den)