Menhan Australia Tak Bisa Sebutkan Nama Pemimpin ISIS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 17:46 WIB
Menteri Pertahanan Australia, Kevin Andrews, terus berkelit saat menjawab pertanyaan pembawa acara ABC mengenai nama pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Menteri Pertahanan Australia, Kevin Andrews, tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai nama pemimpin ISIS atas alasan masalah operasional. (Getty Images/Lisa Maree Williams)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah sesi wawancara dengan Menteri Pertahanan Australia, Kevin Andrews, di stasiun televisi ABC pada Selasa (14/4) berubah canggung ketika sang narasumber tidak dapat menyebutkan nama pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Hal ini dianggap sangat janggal. Pasalnya, dalam wawancara tersebut Andrews tengah memaparkan mengenai keputusan pemerintah Australia menerjunkan 330 tentara tambahan untuk membantu pasukan Irak melawan ISIS.

Suasana mulai berubah ketika sang pembawa acara, Leigh Sales, melemparkan pertanyaan mengenai target utama dari operasi militer ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada permulaan perang melawan teror setelah 9/11, kampanye militer berfokus pada kepemimpinan Al-Qaidah dan itu berlangsung sangat lama. Saat berbicara tentang ISIS, siapa pemimpin tertinggi dan fokus apa yang diterapkan dalam penangkapannya?" tanya Sales.

Setelah beberapa kali Andrews berkelit tidak menjawab pertanyaan, Sales kembali bertanya, "Apakah Anda bisa menyebutkan nama pemimpin ISIS?"

Menjawab pertanyaan tersebut, Andrews berkata, "Saya tidak akan masuk ke pembahasan operasional."

Jawaban tersebut lantas ditimpali oleh Sales dengan berkata, "Saya rasa ini tidak operasional. Saya pikir ini adalah masalah kepentingan publik."

Andrews akhirnya menjawab, "Saya berusaha menjawab pertanyaan Anda sebaik mungkin dan tujuan kami di sini adalah untuk melumpuhkan dan melawan ISIS. ISIS beroperasi tidak hanya di Irak, tapi juga di Suriah dan kelompok tersebut berbaur. Tidak hanya satu kelompok dan tidak hanya satu kelompok individu yang terlibat. Kami harus melawan itu sebaik mungkin."

Mendengar jawaban tersebut, Sales terperangah. "Bapak Menteri, Anda bertanggung jawab menempatkan pria dan perempuan Australia dalam bahaya untuk menjalankan misi ini. Saya terkejut Anda tidak dapat menyebutkan nama pemimpin ISIS. Amerika Serikat memberi harga US$10 juta untuk kepalanya," katanya.

Setelah ditekan, Andrews tetap berkelit dan tidak menyebutkan siapa nama pemimpin ISIS. Setelah penjelasan panjang lebar Andrews, Sales hanya berkata, "Orang yang saya maksud dari awal adalah Abu Bakr al-Baghdadi." (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER