Jakarta, CNN Indonesia -- Oles Buzyna, mantan pemimpin redaksi yang juga pernah menjadi kandidat anggota parlemen Ukraina, terbunuh pada Kamis (16/4) oleh sebuah peluru yang ditembakan dari kendaraan yang melintas di depan rumahnya di Kiev.
Pembunuhan wartawan kontroversial ini terjadi hanya beberapa jam setelah politisi oposisi ternama meregang nyawa dengan cara yang sama di Ibu Kota Ukraina.
Guardian mewartakan kedua pembunuhan terjadi setelah serangkaian kasus bunuh diri terjadi di antara mantan pendukung Viktor Yanukovych, presiden yang digulingkan oleh revolusi Maidan pada Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serentetan kematian tersebut telah menimbulkan kekhawatiran perburuan terhadap para pendukung rezim lama. Namun, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyatakan kedua pembunuhan tersebut merupakan provokasi yang disengaja untuk mengganggu stabilitas negara.
Pihak kepolisian menyatakan wartawan Oles Buzyna dibunuh oleh dua orang bertopeng pada 13:20 waktu setempat. Para tersangka melaju menggunakan mobil berplat nomor Belarusia atau Lithuania.
Pada malam sebelumnya, mantan anggota parlemen dan pendukung Yanukovych, Oleh Kalashnikov, juga ditembak mati di luar apartemennya. Sebelum kematiannya, Kalashnikov sempat mengatakan kepada teman-teman bahwa dia menerima ancaman fisik.
Polisi melihat sejumlah motif di balik kasus pembunuhan Kalashnikov, yang diduga terkait dengan aktivitas politik, bisnis dan utang, serta hubungan pribadinya.
"Ini adalah provokasi yang disengaja yang dimainkan pendukung musuh-musuh kita," ujar Proshenko.
Menurut Poroshenko, aksi pembunuhan ini sengaja dilakukan untuk mendestabilisasi situasi politik dalam negeri di Ukraina dan mendiskreditkan pemerintahan terpilih.
Sejumlah politisi Ukraina sependapat dengan Poroshenko. Kedua korban diduga terlibat dalam mengorganisir serangkaian aksi demonstrasi revolusi Ukraina pad tahun lalu, yang dikenal dengan gerakan Antimaidan. Pihak berwenang Ukraina bersikeras bahwa pembunuhan adalah upaya untuk menyingkirkan saksi dalam kasus ini dan meminta saksi potensial lainnya untuk mencari perlindungan polisi.
"Setiap orang yang terlibat dalam mengorganisir dan membiayai Antimaidan, atau tindakan ilegal lainnya terhadap Maidan dan merasa hidup mereka terancam, disarankan untuk datang ke lembaga penegak hukum agar tidak mati dengan cara yang sama seperti Kalashnikov dan Buzyna," ujar Anton Gerashchenko, seorang anggota parlemen dan penasihat menteri dalam negeri di halaman jejaring sosialnya.