Rusia Salahkan AS dan NATO atas Konflik Ukraina

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 10:39 WIB
Rusia mengatakan AS dan sekutunya mendorong Ukraina untuk mendekat ke mereka dan menimbulkan ancaman yang  memaksa Rusia bereaksi.
Rusia menuduh negara Barat mendorong Ukraina mendekat ke mereka dan menjadi ancaman bagi Rusia, sementara negara di timur Eropa meningkatkan aktivitas militer untuk mengantisipasi Rusia. (Reuters/Baz Ratner)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pejabat tinggi Rusia menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas krisis keamanan dan konflik di Ukraina timur.

Reuters melansir, dengan gaya retorika perang dingin, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dorongan dari AS dan sekutu-sekutunya membuat Kiev lebih dekat  dengan Barat dan itu merupakan ancaman bagi Moskow sehingga memaksa Moskow bereaksi.

"Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah melintasi semua lini yang mungkin dalam dorongan untuk membawa Kiev ke orbit mereka. Itu tidak mungkin gagal untuk memicu reaksi kami," katanya pada konferensi keamanan tahunan di Moskow, Kamis (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menggemakan komentarnya, Jenderal Valery Gerasimov, kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, mengatakan hal serupa.

"Menganggap diri mereka sebagai pemenang Perang Dingin, AS memutuskan untuk membentuk kembali dunia sesuai kebutuhannya. Bertujuan untuk mendominasi secara penuh, Washington berhenti mempertimbangkan kepentingan negara-negara lain dan menghormati hukum internasional,” ujar Gerasimov.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina Maret tahun lalu setelah referendum yang menurut Kiev tidak sah.

Pemberontakan separatis kemudian menyebar ke timur, ke wilayah Ukraina yang berbahasa Rusia, di mana pertempuran antara pasukan Kiev dan pemberontak pro-Rusia telah menewaskan lebih dari 6.000 orang.

Negara-negara Barat mengatakan Moskow memicu pemberontakan itu.

Presiden Vladimir Putin pada Kamis mengatakan bahwa pasukan militer Rusia tidak berada di Ukraina dan menyangkal Rusia menurunkan tentara dan dukungan bagi para pemberontak di timur Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada konferensi yang dihadiri oleh utusan dari Tiongkok, Iran, Pakistan dan beberapa sekutu regional Rusia, bahwa Kiev harus memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian perdamaian yang dicapai di Minsk untuk "menjaga kesatuan negara Ukraina.”

Gerasimov mengatakan kepada para delegasi bahwa aktivitas NATO di Eropa yang dipimpin oleh AS menimbulan ancaman besar lain untuk Rusia.

"Sudah jelas bahwa tindakan yang diambil oleh NATO untuk memperkuat blok dan meningkatkan kemampuan militer jauh dari aksi defensif," katanya.

NATO mengatakan latihan intensif yang ditujukan bagi anggota timur hanya bertujuan untuk menghadapi kekhawatiran akan tindakan Moskow setelah pencaplokan Krimea. Moskow juga baru-baru ini dilaporkan telah mengintensifkan kemampuan nuklirnya.

"Kegiatan dan retorika ini tidak memberikan kontribusi terhadap transparansi dan kemungkinan dalam konteks keamanan lingkungan yang secara dramatis berubah karena tindakan agresif Rusia di Ukraina," kata juru bicara NATO, Oana Lungescu, mengomentari konferensi Moskow. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER