Bocorkan Rahasia Negara, Jurnalis Tiongkok Dibui 7 Tahun

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 11:19 WIB
Gao Yu bocorkan dokumen Partai Komunis pada media di Hong Hong. Isinya soal rencana Tiongkok memberangus kebebasan media dan penyebaran paham demokrasi Barat.
Gao Yu bocorkan dokumen Partai Komunis pada media di Hong Hong. Isinya soal rencana Tiongkok memberangus kebebasan media dan penyebaran paham demokrasi Barat. (Reuters/Bobby Yip/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang jurnalis veteran divonis tujuh tahun penjara di Tiongkok karena membocorkan dokumen internal Partai Komunis. Vonis ini sekaligus menegaskan isi dari dokumen tersebut, yaitu pemberangusan media.

Diberitakan Reuters, Jumat (17/4), Gao Yu telah disidang di pengadilan tertutup di Beijing sejak November lalu. Wanita 71 tahun ini dianggap bersalah telah membocorkan dokumen partai berkuasa ke media asing.

Pengacara Gao, Mo Shaoping, mengatakan bahwa kliennya membantah semua tuduhan terhadapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gao dituduh memberikan dokumen rahasia partai yang dikenal dengan nama Document No. 9 pada media Hong Kong yang menerbitkannya pada tahun 2013, namun tidak pernah dibahas secara terbuka dalam rapat Partai Komunis. Pada April 2014, Gao ditahan.

Dokumen tersebut berisi rencana Partai Komunis untuk menghentikan penyebaran demokrasi Barat, nilai-nilai universal dan kebebasan pers. Partai Komunis menganggap hal-hal ini adalah ancaman bagi keberlangsungan mereka.

Persidangan Gao di Pengadilan Tinggi Beijing No. 3 dijaga ketat polisi.

Beberapa polisi di luar gedung pengadilan juga menarik paksa warga sedang diwawancara oleh media asing.

Amnesty International menyebut vonis tersebut tidak adil. "Gao adalah korban dari hukum rahasia negara yang redaksinya samar dan sewenang-wenang, digunakan terhadap para aktivis sebagai bagian dari upaya pemerintah menyerang kebebasan berekspresi," kata William Nee, peneliti Tiongkok di Amnesty.

Gao adalah jurnalis yang telah berkarier sejak 1979, menulis soal politik, ekonomi dan masalahan sosial untuk media di Hong Kong dan beberapa negara. Pada tahun 1994, dia divonis enam tahun dipenjara karena membocorkan dokumen Partai Komunis, termasuk pidato Presiden Jiang Zemin kala itu ke koran Hong Kong.

Tahun 1999, dia dibebaskan dengan jaminan setelah kesehatannya memburuk. Dia juga pernah ditahan tahun 1989 setelah protes mahasiswa di Tiananmen dan dibebaskan 15 bulan kemudian. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER