Al-Douri, Deputi Saddam Hussein Bersekutu ISIS Tewas di Irak

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Apr 2015 01:02 WIB
Izzat Ibrahim al-Douri, mantan deputi era Saddam Hussein dan tokoh kunci dalam kelompok ekstremis Sunni, tewas dalam operasi keamanan di Irak
Pasukan keamanan Irak dan pejuang paramiliter Syiah (REUTERS/Alaa Al-Marjani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Izzat Ibrahim al-Douri, mantan deputi era Saddam Hussein dan sekarang menjadi tokoh kunci dalam kelompok ekstremis Sunni yang memerangi Irak, tewas dalam operasi keamanan di Irak. Berita tewasnya al-Douri ini diberitakan melalui stasiun televisi Irak, Jumat (17/4).

Al-Douri adalah pejabat peringkat tertinggi dari rezim Saddam Hussein yang masih berkeliaran. Ia dilaporkan tewas dalam sebuah bentrokan di wilayah pegunungan di Irak Utara.

Diberitakan CNN, Al-Douri tewas dalam operasi yang dilakukan oleh pasukan keamanan Irak. Menurut komandan milisi Syiah Hadi al-Ameri, operasi ini juga dilakukan bersama dengan anggota milisi Syiah Tikrit, Kirkuk, dan Irak. Pasukan milisi Al-Ameri adalah kelompok pertempuran yang didominasi Syiah. Mereka bekerjasama dengan pasukan Irak sejak awal bulan ini untuk membebaskan kota Tikrit dari cengkraman ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita kematiannya ini dipastikan oleh Gubernur Salahuddin, Raid al-Jubouri yang berbicara melalui sambungan telepon di televisi Irak. Namun ini bukan pertama kalinya Al-Douri diberitakan tewas. Sejak bertahun-tahun lalu, banyak pihak melaporkan berita kematiannya. Oleh karenanya pejabat setempat tak langsung percaya. Untuk menegaskan kebenaran tewas sekaligus mengonfirmasi identitas Al-Douri, Al-Ameri mengatakan akan melakukan serangkaian tes DNA.

Seorang wakil dari milisi yang terlibat pertempuran, Asa'ib Ahl al-Haq mengatakan, tubuh yang diyakini sebagai tubuh Al-Douri saat ini sedang dalam perjalanan untuk tes DNA. Tes ini akan dilakukan di Baghdad.

Mengutip New York Times, Douri melakukan pemberontakan dengan membangun kekuatan dari anggota-anggotanya yang terdiri dari perwira intelijen, tentara elit dari rezim lama. Kelompoknya disebut sebagai Men of the Army of Naqshbandia Order, atau JRTN dalam bahasa Arab. Kelompok ini memiliki peran yang penting bagi ISIS untuk merebut berbagai wilayah di tahun lalu.


(chs/chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER