Berlin, CNN Indonesia -- Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Berlin, Munich dan kota Jerman lainnya pada Sabtu (18/4). Mereka memprotes kesepakatan rencana perdagangan bebas antara Eropa dan Amerika Serikat yang dikhawatirkan dapat mengikis standar pangan, tenaga kerja dan lingkungan.
Di Berlin, seperti dikutip Reuters, setidaknya sekitar 1.500 orang berkerumun membentuk rantai manusia di sepanjang area lapangan Potsdamer Platz, Kedutaan AS lama, benteng Brandenburg hingga kantor Komisi Eropa.
Sementara di Munich ada sekitar 3.000 orang yang turun ke jalan, menurut perhitungan petugas kepolisian setempat. Berbeda dengan perhitungan pihak penyelenggara,
Attac, yang menyatakan 15 ribu orang turut berpartisipasi dalam aksi ini di Munich.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan ribuan lainnya tersebar di beberapa kota seperti Leipzig, Stuttgart, Frankfurt dan kota-kota Eropa lainnya.
Attac mengklaim aksi ini merupakan bagian dari 'hari aksi global' melawan perdagangan bebas, meski sebagian besar aksi ada di Jerman.
"Saya pikir kesepakatan ini akan membuka pintu terhadap makanan yang telah dimodifikasi secara genetik ke sini," ujar Jennifer Ruffatto (28) yang juga turut membawa bayinya dengan kereta dorong.
Sependapat dengan Ruffatto, seorang pria berusia 52 tahun asal Brandenburg justru lebih memilih perdagangan bebas dengan Russia.
"Dorongan AS untuk mendominasi dunia tidak dapat diterima. Obama mengirim pesawat tanpa awak untuk membunuh orang dan memenangkan Nobel Perdamaian. Ini harus berhenti," ujar Helmut Edelhauesser.
Para demonstran ini beraksi sambil membawa poster bertuliskan 'Warga berhak atas pangan bukan keuntungan' dan 'Hati-hati dengan jebakan TTIP - perusahaan untung, warga buntung!'.
Perlu diketahui, penentang TTIP (Transatlantic Trade and Investment Partnership) di Jerman cukup tinggi. Sebagian besar dikarenakan meningkatnya sentimen anti-Amerika akibat kekhawatiran dan ketakutan atas dominasi digital dari perusahaan seperti Google.
Sebuah survei dari Yougov menunjukan 43 persen warga Jerman percaya bahwa TTIP akan berdampak buruk bagi negara, sementara 26 persen berpendapat sebaliknya.
Tingkat perlawanan ini membuat pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel terkejut, begitu pula bagi sektor industri.
Kini mereka berupaya membalikan arus dan menyelamatkan kesepakatan perdagangan bebas ini.
Para pendukung percaya kesepakatan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar US$100 miliar bagi negara-negara TTIP.
(den)