Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis Asia-Afrika yang diadakan pada hari ke-3 peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Jakarta, Indonesia mengagas pembentukan Dewan Bisnis Asia-Afrika sebagai landasan bisnis dan kerja sama ekonomi antara negara-negara Asia dan Afrika.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Suryo Bambang Sulisto menyatakan bahwa Dewan Bisnis Asia-Afrika diperlukan untuk meningkatkan volume perdagangan negara-negara di Asia-Afrika.
Pasalnya, hingga saat ini tingkat perdagangan Indonesia dengan seluruh negara Afrika relatif kecil, yaitu hanya US$10,7 miliar. Sebaliknya, tingkat perdagangan Asia dengan Afrika mencapai US$200 miliar lebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan begitu banyak negara di Afrika, tingkat perdagangan kita rendah. Indonesia dengan negara terbesar ketiga di Asia harusnya mempunyai porsi yang lebih dari US$200 miliar ini," kata Suryo seusai KTT Bisnis Asia-Afrika di JCC pada Selasa (21/4).
Suryo berharap bahwa Dewan Bisnis Asia-Afrika diharapkan dapat memberi peluang bagi negara satu sama lain.
"Ini saatnya membuka diri dan menjajaki pasar non-tradisional secara ofensif, terutama terhadap negara-negara dengan
emerging economies, seperti Nigeria, Afrika Selatan dan Mesir," ujar Suryo melanjutkan.
Oleh karena itu, Indonesia, bersama dengan 34 negara Asia dan Afrika lain, sepakat untuk menggelar pertemuan Dewan Bisnis Asia-Afrika pertama rencananya akan digelar pada bulan Oktober mendatang.
"Enam bulan ke depan kita akan membahas struktur dan operasional," kata Suryo.
Kota Jakarta didapuk sebagai Sekretariat Dewan Bisnis Asia-Afrika, sementara perwakilan sekretariat akan berada di Afrika Selatan.
Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Didik J Rachbini menuturkan bahwa Dewan Bisnis Asia-Afrika merupakan lembaga terbuka, sehingga negara manapun dari Asia-Afrika dan Asia yang setuju dengan lembaga ini dapat bergabung.
Konferensi Asia Afrika pertama kali diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung.
Pertemuan ini diadakan dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.
Rangkaian acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika ini dihelat pada 19-24 April.
Pertemuan tingkat pejabat tinggi sendiri diselenggarakan di Jakarta pada 19-23 April.
Pada 24 April seluruh perwakilan negara akan bertolak ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA.
(ama/ama)