Dubai, CNN Indonesia -- Pesawat milik Air Arabia dengan rute Kuwait-Uni Emirat Arab terpaksa memutar haluan dan terbang ke pangkalan militer Uni Emirat Arab setelah seorang penumpang memperingatkan bahwa pesawat itu akan meledak.
Kantor berita Uni Emirat Arab, WAM, melaporkan bahwa pesawat itu kemudian diserbu setelah mendarat di pangkalan militer al Minhad pada Minggu (3/5).
Pihak berwenang kemudian mengatasi keadaan dengan mempergunakan “prosedur standar yang sesuai”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air Arabia yang merupakan maskapai penerbangan berbiaya murah milik Uni Emirat Arab mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa pesawat G9128 dari Kuwait menuju Sharjah di Uni Emirat Arab dialihkan, setelah mendapat perintah dari pengawas lalu lintas udara akibat ada penumpang yang bersikap menentang di atas kapal itu.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa “pesawat itu mendarat dengan aman dan pihak berwenang saat ini sedang melakukan penyelidikan yang diperlukan.”
Air Arabia bermarkas besar di Sharjah, satu dari tujuh emirat yang membentuk Uni Emirat Arab.
Sementara itu, pangkalan udara al Minhad yang terletak dekat Dubai merupakan pangkalan bagi pasukan AS dan sekutunya di Timur Tengah.