Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan mendesak Korea Utara membebaskan empat warganya yang ditahan, termasuk dua pria yang mengaku sebagai mata-mata Korea Selatan dan seorang mahasiswa New York University berusia 21 tahun.
Dalam wawancara dengan CNN, dua pria yang ditangkap di Korea Utara pada Maret lalu mengaku bahwa mereka melakukan spionase untuk badan intelijen Korea Selatan, namun pernyataan mereka tak bisa diverifikasi.
Korea Utara mengatakan Kim Kuk Gi dan Choe Chun Gil adalah warga Korea Selatan yang bekerja sebagai mata-mata untuk Badan Intelijen Nasional Seoul di kota perbatasan Tiongkok, Dandong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media pemerintah Korea Utara menuduh salah satu dari mereka menjalankan "gereja bawah tanah" dan menyebarkan informasi asing di Korea Utara lewat USB dan kartu memori.
Korea Selatan menyebut tuduhan itu “tidak berdasar".
Pada Sabtu (2/5), Pyongyang mengatakan telah menangkap seorang pria Korea Selatan dengan
green card Amerika Serikat yang merupakan seorang mahasiswaNYU. Joo Won-moon, 21, ditahan pada 22 April ketika menyeberang sungai Yalu dari sisi Tiongkok, menurut kantor berita Korea Utara, KCNA.
“Karena Korea Utara berulang kali melakukan aksi anti-kemanusiaan, (penangkapan) itu akan menarik kritik yang lebih keras lagi dari Korea Selatan dan masyarakat internasional," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Lim Byeong-cheol pada Senin (4/5).
Pada akhir Maret, Korea Selaran mengirim pesan kepada Korea Utara, mengusulkan pertemuan untuk membahas penahanan dari Choe dan Kim tapi Utara menolak untuk menerima usulan itu, kata Lim. Dia mengatakan Korea Selatan telah mencari bantuan diplomatik dari negara-negara yang memiliki kedutaan besar di kedua negara.
Pada Minggu, CNN melaporkan bahwa Korea Utara memberi kesempatan wawancara terpisah pada Choe dan Kim, dengan pengawalan resmi.
Namun CNN juga mengatakan tidak bisa secara independen memverifikasi mereka, yang disebut mirip satu sama lain dan mirip dengan laporan media pemerintah Korea Utara pada Maret tentang penangkapan mereka.
Choe mengatakan kepada CNN ia tadinya adalah pengusaha dan bekerja sebagai mata-mata selama tiga tahun. Ia mengatakan ia ditangkap ketika mencoba mendapatkan materi dari Korea Utara terkait dengan operasi militer.
Kim mengatakan ia dulunya adalah seorang misionaris dan bekerja sebagai mata-mata selama sembilan tahun. Dia mengatakan kepada CNN bahwa Badan Intelijen Nasional Korea Selatan menginginkan jadwal perjalanan pemimpin negara yang akan berkunjung ke luar negeri dan juga informasi lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara telah menangkap beberapa orang yang mereka tuduh sebagai mata-mata.
Tapi tahun lalu, Pyongyang membebaskan tiga warga Amerika yang ditahan termasuk Kenneth Bae, seorang misionaris Korea-Amerika yang telah ditahan selama dua tahun.
(stu)