Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar kematian Abdul Basit Usman, salah seorang teroris paling dicari di Filipina, masih terus menjadi perdebatan. Ia dilaporkan tewas pada Minggu (3/5) pagi di Takeneken, Muti, Maguindanao, namun hingga kini siapa sebenarnya yang membunuh Usman masih belum jelas.
Diberitakan oleh media Filipina Inquirer pada Selasa (5/5), seorang sumber militer mengatakan bahwa agen pemerintah menginfiltrasi kelompok Usman dan merekrut seorang pengawalnya untuk berpihak pada pemerintah.
Sumber itu mengatakan bahwa pada Minggu, Usman sedang menyimak pertandingan tinju antara Manny Pacquiao vs Mayweather Jr. lewat siaran radio di lokasi persembunyiannya di Takeneken, dan saat itulah agen rekrutan pemerintah menembaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang agen dikabarkan telah berhasil menarik dukungan dari para pengawal Usman yang lain sehingga bisa menolongnya ketika loyalis Usman merespon suara tembakan.
Sumber militer mengungkapkan bahwa baku tembak itu mengundang perhatian dari kelompok Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang langsung datang ke lokasi dan menemukan mayat Usman dan beberapa militan lain.
Tidak jelas, menurut sumber itu, apakah anggota MILF juga ikut terlibat dalam baku tembak itu.
Usman sendiri adalah teroris yang dikenal lihai membuat bom. Ia memiliki jaringan kuat ke kelompok teroris Abu Sayyaf dan al-Qaidah. Ia adalah teroris paling dicari oleh pemerintah Filipina setelah
Zulkifli bin Hir alias Marwan tewas pada Januari lalu.Hadiah sejuta dolar dan klaim MILFSebelumnya, Jenderal Gregorio Pio Catapang di pangkalan militer Manila pada konferensi pers Senin (4/5), mengatakan ia memiliki informasi bahwa pengikut Usman telah menyerahkan Usman demi mendapat hadiah US$1 juta yang ditawarkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Catapang mengatakan Usman bepergian dengan tujuh pengawalnya menuju kamp pemberontak di kota Guindulungan, di pulau selatan Mindanao, ketika baku tembak meletus di dalam kelompoknya.
Namun MILF membantah klaim itu dan justru mengaku anggotanya yang membunuh Usman.
Ghazali Jaafar, wakil kepala bidang politik MILF mengatakan Usman terbunuh dalam pertempuran dengan anggota MILF yang dipimpin oleh Komandan Barok di Muti.
“Kami mengkonfirmasi bahwa Usman tewas dan jasadnya telah dikuburkan sesuai dengan cara Muslim,” kata Jaafar.
Tapi Jaafar tak mengungkapkan siapa tepatnya yang membunuh Usman, dan di MILF sendiri ada dua versi soal kematian Usman.
“Versi pertama mengatakan bahwa Usman dibunuh saat berhadapan dengan Komandan Barok, sedang versi kedua mengatakan bahwa Usman ditangkap oleh MILF dan rencananya ia akan diserahkan kepada Komiter Sentral namun ia berusaha kabur dan melawan, saat itulah ia ditembak. Namun ini belum disimpulkan dan kami akan menunggu laporan akhir,” ujar Jaafar.
Militer berterima kasihCatapang, di lain pihak, mengucapkan terima kasih pada MILF.
“Penting dicatat bahwa selain membantu pemerintah menetralisir Usman, MILF memberikan informasi yang berujung pada pimpinan tinggi BIFF (Bangsamoro Islamic Freedom Fighters) seperti Mohammad Ali Tambako dan Esmael Paga,” ujar Catapang.
Pada Maret 2014, pemerintah Filipina menandatangani perjanjian perdamaian dengan MILF, mengakhiri konflik selama 45 tahun yang telah menewaskan sekitar 120 ribu orang dan menelantarkan 2 juta lainnya.
(stu)