Mantan Tahanan Termuda Guantanamo akan Dibebaskan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 01:38 WIB
Mantan tahanan Guantanamo asal Kanada, Omar Khadr dibebaskan dengan jaminan dari penjara Alberta pada Kamis (7/5).
Omar Khadr dibawa ke Afghanistan oleh ayahnya, seorang anggota senior al-Qaidah, dan dititipkan kepada sekelompok pembuat bom, yang kemudian menyerang tentara AS. (Reuters/Bowden Institution/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Omar Khadr, 28 tahun, seorang warga negara Kanada yang pernah menjadi tahanan termuda atas tuduhan terorisme di Guantanamo, Kuba, akan dibebaskan dengan jaminan dari penjara Alberta setelah menyatakan banding atas vonis pembunuhan yang dijatuhkan oleh pengadilan militer AS.

Hakim di pengadilan Alberta memutuskan bahwa Khadr, yang ditangkap di Afghanistan ketika dia berusia 15 tahun dan mengaku bersalah telah membunuh seorang tentara AS, dapat dibebaskan dengan jaminan, menolak banding oleh pemerintah Kanada yang meminta Khadr untuk tetap ditahan.

Khadr, yang pernah menjadi tentara anak, dipindahkan dari penjara khusus terorisme di Guantanomo, Kuba ke Alberta pada tahun 2012. Khadr adalah orang pertama, sejak Perang Dunia II, yang dituntut di pengadilan atas tuduhan kejahatan perang atas tindakan yang dilakukannya ketika masih remaja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus Khadr telah memecah opini publik Kanada. Pemerintah Kanada menentang pembebasannya, namun organisasi pemerhati HAM seperti Amnesty International berpendapat bahwa Khadr tidak mendapatkan akses peradilan ketika menjalani proses hukum.

Pembebasan dengan jaminan yang diputuskan pengadilan Alberta mensyaratkan Khadr untuk memakai perangkat deteksi elektronik, tinggal bersama pengacaranya di Edmonton, mematuhi jam malam, dan selalu menghubungi keluarganya.

"Saya senang, sangat senang. Sudah bertahun lamanya hingga akhirnya kami sampai ke titik ini," kata pengacara Khadr, Dennis Edney, kepada wartawan di luar gedung pengadilan Edmonton, dikutip dari Reuters.

Edney mengungkapkan bahwa Khadr akan berbicara di hadapan para wartawan pada Jumat (8/5) untuk menceritakan kisahnya kepada publik Kanada.

Pembebasan Khadr sebenarnya telah diputuskan sejak April, namun pemerintahan Konservatif Perdana Menteri Kanada Stephen Harper menyatakan banding dengan beralasan bahwa pembebasan Khadr akan membahayakan hubungan Kanada dengan Amerika Serikat.

"Kami kecewa dengan keputusan hari ini, dan menyesal bahwa terdakwa teroris diizinkan kembali ke masyarakat Kanada tanpa menjalani hukuman penuh," kata juru bicara Menteri Keamanan Publik Kanada, Steven Blaney dalam sebuah pernyataan.

Mahkamah Agung Kanada memutuskan pada 2010 bahwa pemerintah Kanada melanggar hak Khadr dengan mengirim agen intelijen untuk menginterogasinya di Guantanamo pada 2003 dan 2004, lalu membagi laporannya dengan Amerika Serikat.

Khadr dibawa ke Afghanistan oleh ayahnya, seorang anggota senior al-Qaidah, dan dititipkan kepada sekelompok pembuat bom, yang kemudian menyerang tentara AS.

Baku tembak pun tak terhindarkan, mengakibatkan Khadr terluka di bagian mata hingga menyebabkan salah satu matanya buta. Khadr juga terkena dua tembakan peluru di bagian punggung sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara AS. (ama/ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER