Jelang Badai, Filipina Ungsikan Ribuan Warga

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Mei 2015 13:03 WIB
Filipina mengevakuasi ribuan orang di daerah timur laut pulau Luzon, kurang dari 24 jam sebelum topan kuat diperkirakan akan menerjang pada Minggu pagi.
Wilayah Filipina memang rawan gempa. Desember lalu, badai Hagupit juga menerjang, namun korban tewas relati sedikit berkat pemerintah siaga dan mengevakuasi warga sebelum badai. (Reuters/Romeo Ranoco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Filipina mengevakuasi ribuan orang di daerah timur laut pulau Luzon pada Sabtu (9/5), kurang dari 24 jam sebelum topan kuat diperkirakan akan menerjang.

Topan Noul, badai katergori 4 dengan kecepatan angin 160 km per jam dan hembusan hingga 195 km per jam, sekitar 210 km utara timur laut dari pulau Catanduanes di Filipina tengah.

Badai itu diprediksi tiba di provinsi penghasil beras, Cagayan dan Isabela, sekitar pukul 05.00 subuh pada Minggu (10/5), sebelum melemah dan bergerak melintasi pegunungan Sierra Madre dan ke timur laut Luzon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biro cuaca Filipina mengumumkan peringatan badai di 19 daerah di Luzon, memperingatkan bahwa angin kencang dan hujan yang intens bisa mengakibatkan gelombang badai tinggi hingga 2,5 meter sepanjang daerah pantai dan tanah longsor di daerah pegunungan.

Raben Dimaano, seorang pejabat bencana di provinsi Sorsogon, mengatakan lebih dari 11 ribu orang diungsikan ke tempat penampungan sementara di dua kota di sekitar Gunung Bulusan, gunung berapi yang meletus dua kali minggu ini, karena bahaya arus lumpur.

Alexander Pama, kepala dewan pengurangan dan manajemen risiko bencana nasional, mengatakan curah hujan yang intens di Noul diperkirakan akan mengganggu saluran listrik, menumbangkan pohon-pohon, menerbangkan atap rumah jerami dan merusak tanaman seperti beras dan jagung di wilayah tersebut. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER