Kathmandu, CNN Indonesia -- Gempa 7 skala richter yang mengguncang Nepal hari ini, Selasa (12/5), kembali memakan korban jiwa, setelah bencana serupa telah menewaskan lebih dari 8.000 orang.
Menurut Reuters, sejauh ini tercatat empat orang tewas tertimpa bangunan yang roboh di wilayah dekat pusat gempa di Everest. Sementara itu, angka sementara korban terluka mencapai 300 orang.
Korban tewas berasal dari wilayah Chautara. "Beberapa bangunan di kota ini roboh, empat orang tewas," kata juru bicara lembaga International Organization for Migration.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Nepal, Nirajam Bom Malla pada CNN Indonesia, mengatakan gempa kali ini mengembalikan ketakutan warga yang mulai kembali ke rumah-rumah mereka di Kathmandu.
Malla mengatakan, banyak warga yang kembali membuka usaha. Kantor-kantor juga mulai dibuka. Dia mendengar, kota di dekat pusat gempa hancur rata dengan tanah.
"Getaran terasa 15-20 detik. Saya mendengar kota di dekat pusat gempa hancur. Salah satu rumah dekat kantor saya juga rusak. Beberapa rumah di
dengan tanah," ujar Malla.
Pemerintah, kata Malla, mengimbau warga tetap waspada dan berada di luar rumah sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Sebelumnya pada 25 April lalu, gempa 7,8 skala richter mengguncang negara itu, menewaskan 8.046 orang dan melukai lebih dari 17.800 lainnya.
Gempa susulan terus tercatat hingga Jumat pekan lalu. Sementara itu bantuan dari masyarakat internasional terus berdatangan.
Menurut Pusat Operasi Darurat Nasional Nepal, lebih dari 10 persen rumah di negara itu hancur akibat gempa.
(den)