Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang Nepal pada Selasa (12/5) menyebabkan setidaknya 37 orang tewas, dan sebanyak 1.066 orang terluka. Angka ini menambah jumlah korban gempa sebelumnya yang mencapai lebih dari 8.000 orang.
Dilaporkan Reuters, sebagian besar korban dilaporkan berasal dari sejumlah desa di sebelah timur Kathmandu. Selain itu, lima orang tewas di negara bagian India yang berbatasan Nepal.
Media lokal Tiongkok menyatakan satu orang tewas di Tibet setelah batu besar jatuh menghantam mobilnya pada saat gempa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data dari US Geological Servey, gempa yang terjadi hari ini berpusat pada 76 km sebelah timur ibu kota, di daerah perbukitan dekat perbatasan Tibet.
Pekerja bantuan melaporkan kerusakan serius terjadi di beberapa desa, dilihat dari pemantauan udara. Sejumlah saksi melaporkan dusung-dusun kecil di lereng bukit terbenam oleh reruntuhan batu dan lumpur.
Koordinator Dokter Tanpa Batas, Dan Sermand menyatakan Desa Charikot yang dekat pusat gempa mengalami kerusakan terburuk dari tiga desa yang telah dipantau dari helikopter.
Guncangan gempa dilaporkan terasa sangat kuat hingga ke Bangladesh dan diikuti oleh serangkaian gempa susulan yang kuat.
Warga Kathmandu berhamburan ke luar gedung dan rumah, berdesakan di ruang terbuka, dan takut untuk memasuki gedung.
Sebelumnya pada 25 April lalu, gempa 7,8 skala richter mengguncang negara itu, menewaskan 8.046 orang dan melukai lebih dari 17.800 lainnya.
Gempa susulan terus tercatat hingga Jumat pekan lalu. Sementara itu bantuan dari masyarakat internasional terus berdatangan.
Menurut Pusat Operasi Darurat Nasional Nepal, lebih dari 10 persen rumah di negara itu hancur akibat gempa.
(ama/ama)