Philadelphia, CNN Indonesia -- Kereta Amtrak yang keluar dari rel di Philadelphia sehingga menewaskan tujuh orang dan melukai 200 lainnya, diduga terjadi akibat kecepatan tinggi yang melampaui batas saat melalui tikungan. Masinis sempat menggunakan rem darurat, namun tidak ampuh melambatkan kereta.
Robert Sumwalt, anggota dewan Badan Keselatan Transportasi Nasional AS, NTSB, mengatakan kereta tersebut melaju dengan kecepatan 171 kilometer per jam saat melalui tikungan yang hanya mengijinkan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam.
Menurut Sumwalt, masinis sempat menggunakan rem darurat. Namun, ujar dia, rem itu hanya sedikit menurunkan kecepatan kereta menjadi 164 kilometer per jam dalam beberapa detik sebelum lokomotif dan tujuh gerbongnya keluar dari rel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat kota yang tidak mau disebutkan namanya menyebut nama masinis kereta itu sebagai Brandon Bostian. Sarjana di bidang bisnis dari Universitas Missouri ini telah bergabung dengan Amtrak selama lebih dari empat tahun setelah sebelumnya bekerja sebagai kondektur kereta.
Masinis yang juga luka-luka dalam insiden ini belum bisa dimintai keterangan.
Walikota Philadelphia Michael Nutter mengaku kaget ketika mendengar kecepatan kereta tersebut. “Seratus enam mil per jam di zona 80 kilometer per jam, itu benar-benar gila,” kata walikota.
Pihak berwenang tidak menjelaskan alasan kereta No.188 rute Washington D.C-New York, yang 20 menit sebelum keluar rel berhenti di stasiun 30th Street, Philadelphia, ini melaju dengan kecepatan dua kali dari ketentuan.
Ketika ditanya berapa lama satu kereta bisa diperlambat mencapai kecepatan yang telah ditentukan itu, Sumwalt menjawab: “Dia sudah berada di tikungan ketika mulai memperlambat. Seharusnya anda memasuki tikungan dengan kecepatan 80 kilometer per jam.”
Sumwalt mengatakan para penyelidik NTSB masih belum menanyai masinis kereta, tetapi akan melakukannya setelah dia istirahat satu atau dua hari. Nutter mengatakan masinis telah memberi keterangan kepada aparat, namun polisi menolak memberi pernyataan.
Juru bicara Rumah Sakit Einstein Medical Center Damien Woods mengatakan pihaknya mengobati luka-luka masinis itu tetapi sudah diijinkan pulang.
Data Lebih BanyakSumwalt mengatakan data dari perekam “kotak hitam” yang ditemukan di tempat kejadian masih belum dianalisa secara penuh, dan para penyelidik berencana memeriksa rekaman video dari kamera yang dipasang di kereta.
Dia mengatakan tim NTSB akan berada di lokasi kecelakaan selama satu minggu.
Selain kecepakatan, NTSB juga akan memusatkan perhatian pada kondisi rel dan alat-alat persinyalan, pelatihan awak dan kinerja kelima awak kereta.
Layanan kereta di Koridor Timur Laut Amtrak, yang merupakan koridor tersibuk di negara itu dengan jumlah penumpang mencapai 12 juta per tahun, terganggu akibat kecelakaan yang terjadi Selasa (12/5) sehingga pengguna kereta harus mencari alternatif lain.
Pada Rabu (13/5) para pekerja bantuan masih memisahkan besi dan menyusuri puing-puing akibat kecelakaan itu.
Pejabat kota ini mengatakan rumah sakit di dekat lokasi melaporkan telah merawat 200 orang. Sementara Amtrak mengatakan terdapat 243 orang, termasuk lima awak, di atas kereta nahas itu.
 Tujuh orang tewas dan 200 lainnya terluka saat kereta Amtrak keluar jalur di tikungan. Insiden ini diduga terjadi akibat laju kereta yang terlalu cepat. (Reuters/Ryan Woolston) |
Sistem keselamatan canggihPara pakar dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional, NTSB, menyimpulkan bahwa insiden keluar rel ini bisa dicegah dengan memasang sistem keselamatan yang canggih bernama “positive train control.”
Kecelakaan ini tampaknya akan memperkuat langkah untuk memperluas penggunaan sistem kendali kereta positif, atau PTC, yang dirancang untuk mencegah kereta keluar rel dalam kecepatan tinggi.
Para pejabat mengatakan tidak ada sistem ini di lokasi kecelakaan kereta milik Amtrak tersebut.
Sistem PTC secara otomatis memperlambat atau bahkan menghentikan kereta yang bergerak terlalu cepat atau ketika menuju satu zona berbahaya.
Peraturan keselamatan menetapkan industri kereta harus menerapkan teknologi ini pada akhir tahun.
Tetapi kecelakaan ini terjadi sebelum Komiti DPR menyetujui anggaran transportasi untuk tahun fiskal mendatang yang meliputi pemotongan alokasi anggaran untuk Amtrak.
Salah satu perubahan yang diajukan oleh Partai Demokrat adalah meminta modal investasi sebesar US$825 ribu untuk teknologi PTC di kereta penumpang, tetapi usul ini ditolak oleh Partai Republik yang menjadi mayoritas.
(den)