Kebakaran di Pabrik Sandal Filipina, 72 Orang Tewas

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2015 13:31 WIB
Insiden ini terjadi saat percikan api mengenai bahan kimia mudah terbakar. Ledakan keras lalu terjadi, disusul oleh kobaran api dan kepulan asap tebal.
Insiden ini terjadi saat percikan api mengenai bahan kimia mudah terbakar. Ledakan keras lalu terjadi, disusul oleh kobaran api dan kepulan asap tebal. (Reuters/Stringer)
Valenzuela, CNN Indonesia -- Sedikitnya 72 orang tewas dalam kebakaran besar di pabrik sandal karet di Valenzuela, Metro Manila, Filipina. Kondisi korban sangat mengenaskan sehingga sulit untuk diidentifikasi.

Menurut Reuters, insiden yang terjadi Rabu (13/5) ini diduga terjadi saat percikan api dari mesin las mengenai bahan kimia mudah terbakar di pintu masuk pabrik. Ledakan keras lalu terjadi, disusul oleh kobaran api dan kepulan asap tebal.

Sekitar 13 pekerja masih dilaporkan hilang. Sejauh ini, tim penyelamat telah mengeluarkan sekitar 72 korban tewas. Upaya evakuasi korban baru bisa dilakukan setelah api padam pada Kamis (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik pabrik itu Veato Ang mengatakan ada sekitar 200-300 pekerja saat peristiwa terjadi. Pabrik tersebut memproduksi sandal jepit untuk Kentex Manufacturing Inc.

Korban sulit diidentifikasi karena hangus terbakar. Seorang ayah, Dionesio Candido, mengatakan bahwa putrinya yang berusia 19 tahun adalah buruh di pabrik itu.

Dia datang untuk mengidentifikasi jenazah putrinya. Namun dia melihat jasad korban sudah berupa tulang belulang atau menghitam. Beberapa di antara korban terlihat tewas berpelukan.

"Saat saya melihat mereka, saya kira orang tua atau kerabat akan sulit mengidentifikasi korban," kata Candido.

Insiden ini mencoreng pemerintahan Presiden Benigno Aquino yang sebelumnya membanggakan diri karena telah meningkatkan kondisi kerja yang sesuai dengan standar buruh internasional.

Polisi saat ini tengah mencari siapa orang yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. "Jelas akan ada gugatan, karena ada korban tewas," kata Direktur Kepolisian Nasional Filipina Leonardo Espina. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER