Manila, CNN Indonesia -- Puluhan penumpang di bandara dan pelabuhan Filipina terdampar saat Topan Noul diprediksi akan menghantam utara negara itu pada Minggu (10/5). Transportasi laut dan udara dihentikan sementara sampai situasi dinyatakan aman.
Diberitakan Reuters, Minggu (10/6), Topan Noul diprediksi akan mencapai kekuatan 170-205 km/jam saat melintasi wilayah utara, tepatnya di provinsi penghasil beras, Isabela dan Cagayan, sekitar 400 km utara Manila.
Namun kekuatan topan menyusut hingga setengah dari yang diprediksikan badan cuaca. Awalnya, topan diperkirakan akan memiliki diameter 150 km, menyebabkan gelombang setinggi 1,5 meter di laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan hanya melintasi negara itu namun dengan angin kencang," ujar pejabat badan cuaca Filipina Fernando Cada.
Sebelumnya badan Risiko Badai Tropis di Inggris mengatakan bahwa topan itu bisa berkembang ke kategori lima namun tidak melintasi provinsi Filipina dan langsung mengarah ke perairan Jepang.
Lebih dari 10 ribu penumpang transportasi udara dan laut serta 1.000 lebih kapal terdampar di banyak pelabuhan negara itu akibat Topan Noul. Sementara itu maskapai Cebu Pacific membatalkan sedikitnya enam penerbangan domestik ke utara Filipina.
Pemerintah telah memerintahkan tim penyelamat siaga serta bantuan makanan disiapkan. Warga akan dipindahkan dari lokasi-lokasi rendah dan rawan banjir.
Filipina memang langganan dihantam topan. Tercatat sekitar 20 topan melintasi Filipina setiap tahunnya, dengan bahaya yang terus meningkat beberapa tahun terakhir.
Bencana topan terbesar terjadi pada tahun 2013 saat topan Haiyan berkategori 5 menghantam Filipina, menewaskan lebih dari 8.000 orang dan membuat jutaan kehilangan tempat tinggal.
Saat ini masih ada lebih dari 11 ribu warga dievakuasi ke penampungan sementar adi dua kota kaki Gunung Bulusan yang meletus dua kali pekan lalu.
(den)