Kaca Kereta Amtrak Kemungkinan Terkena Peluru

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mei 2015 10:53 WIB
Agen Biro Penyelidik Federal didatangkan untuk memeriksa kemungkinan kaca depan lokomotif kereta Amtrak yang keluar rel di Philadelphia, AS, terkena benda.
Kecepatan kereta tiba-tiba meningkat dengan drastis ketika memasuki tikungan sebelum keluar rel. (Reuters/Bryan Woolston)
Philadelphia, CNN Indonesia -- Kereta Amtrak yang keluar dari rel di Philadelphia dan satu kereta komuter lain di lokasi kejadian kemungkinan terkena satu benda yang terlempar ke kaca lokomotif.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh seorang pejabat perhubungan AS setelah para penyelidik kecelakaan mewawancarai awak kereta Amtrak yang nahas itu.

Tetapi dalam interogasi pertama sejak kecelakaan, masinis kereta Amtrak ini menyatakan tidak ingat dengan situasi sebelum insiden yang menewaskan delapan orang dan melukai 200 lainnya ini terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robert Sumwalt, anggota Badan Keselamatan Transportasi Nasional, NTSB, mengatakan Badan Penyelidik Federal atau FBI diminta memeriksa sisa-sisa jendela lokomotif kereta Amtrak yang hancur karena satu pola pecahan berbentuk lingkaran.

Pernyataan bahwa Kereta No. 188 Amtrak ini kemungkinan terkena peluru, batu atau benda lain menambah teka teki penyelidikan kecelakaan yang pada awalnya memusatkan pada penyebab kereta itu melaju hingga 160 kilometer per jam, sebelum memasuki tikungan yang memiliki batas kecepatan maksimum 80 kilometer per jam.

Sumwalt menjelaskan, seorang asisten kondektur mengatakan kepada para penyelidik NTSB bahwa perjalanan kereta itu sangat mulus hingga beberapa menit setelah meninggalkan stasiun 30th Street di Philadelphia.

Menurut Sumwalt, saat itu asisten kondektur mendengar pembicaraan Brandon Bostian, sang masinis, dengan masinis kereta lain milik Otorita Transportasi Penssylvania Selatan, SEPTA.

Masinis kereta lain ini, menurut kondektur itu, mengatakan telah melaporkan kepada seorang pengawas lalu lintas kereta bahwa kaca lokomotifnya pecah oleh benda yang diyakini merupakan hasil tembakan senapan atau dilempar ke arah keretanya, dan dia terpaksa berhenti.

Sumwalt mengatakan, kondektur itu memberitahu penyelidik bahwa Bostian menjawab dia juga yakin kereta yang dikendarainya mengalami hal serupa.

Asisten kondektur itu menjelaskan bahwa tidak lama kemudian kereta Amtrak itu mulai memasuki tikungan rel dalam kecepakan dua kali lebih tinggi dari yang diperbolehkan, dan keluar rel.

Sumwalt mengatakan para agen FBI akan mulai memeriksa bagian pojok kiri bawah kaca lokomotif yang tampaknya pecah karena benda terbang.

Koran Philadelphia Inquirer dan media lain melaporkan pada Jumat (15/5) bahwa kereta ketiga, Amtrak Acela, juga terkena benda sehingga kaca salah satu gerbongnya pecah hanya lima menit sebelum memasuki stasiun 30th Street.

Kecepatan Kereta

Sumwalt mengatakan para penyelidik masih belum menemukan penyebab kereta itu bergerak dengan sangat cepat, dan mengapa kereta bergerak dari 112 kilometer per jam ke 160 kilometer per jam lebih dalam waktu 65 detik sebelum kecelakaan, seperti yang terlihat dalam rekaman kamera yang ada di lokomotif itu.

Para penyelidik mengatakan masinis menginjak sistem rem kereta beberapa detik sebelum keluar rel.

Sumwalt mengatakan bahwa Bostian mengaku tidak ingat melakukan itu, atau situasi lain setelah membunyikan sinyal kereta ketika melewati stasiun North Philadelphia, yang terletak di pertengahan antara perhentian di stasiun 30th Street dan lokasi kecelakaan.

Bostian mengatakan seingatnya tidak ada masalah, dan menyatakan tidak merasa lelah atau sakit sebelum kecelakaan.
Keterangan awak kereta menyebutkan mendengar masinis mengatakan keretanya kemungkinan terkena benda yang terbang.(Reuters/Lucas Jackson)
“Dia merasa sehat dan tidak menghadapi masalah dengan peralatan di lokomotifnya, dan tidak melaporkan masalah dalam mengendalikan kereta. Dan ketika ditanya, dia memperlihatkan pengetahuan yang bagus terkait jalur yang dilalui, batasan kecepatan dan lainnya,” kata Sumwalt pada Jumat (15/5).

Sumwalt mengatakan Bostian ditemani pengacaranya dalam wawancara itu tetapi “sangat terbuka” dalam proses selama 90 menit itu.

Para pakar mengatakan kecepatan kereta sesaat sebelum keluar rel menimbulkan sejumlah pertanyaan: Apakah terjadi masalah teknis yang menyebabkan kereta bergerak dengan kecepatan demikian tinggi? Apakah hal itu disengaja oleh masinis? atau apakah ada kesalahan manusia, masalah kesehatan, atau faktor lain seperti ketidaktahuan sehingga terjadi peningkatan kecepatan dengan tiba-tiba?

Sumwalt mengatakan kereta itu dirancang hanya bisa ditambah kecepatannya secara manual, namun NTSB akan memeriksa apakah ada kerusakan mekanis yang menyebabkan kereta menambah kecepatan sendiri.

Dia mengatakan Bosnian melaporkan kepada para penyelidik bahwa dia mengalami masalah teknis ketika bergerak dari New York ke Washington hari itu. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER