Mantan Presiden Mesir Dituntut Hukuman Mati, AS Khawatir

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2015 09:39 WIB
Amerika Serikat mengungkapkan kekhawatiran terkait hukuman mati yang akan diterapkan oleh pengadilan Mesir terhadap mantan Presiden Mohamed Mursi.
Pendukung Mursi membawa spanduk bertuliskan
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mengungkapkan kekhawatiran terkait hukuman mati yang akan diterapkan oleh pengadilan Mesir terhadap mantan Presiden Mohamed Mursi.

Kritik dari AS datang setelah kecaman dari badan Amnesty International dan Presiden Turki Tayyip Erdogan setelah pada Sabtu (17/5), pengadilan Mesir menuntut hukuman mati bagi Mursi dan 106 orang anggota Ikhwanul Muslimin terkait kasus pelarian diri massal dari penjara pada 2011.

BACA: Mantan Presiden Mesir Dituntut Mati

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan akhir terhadap Mursi akan diambil pada 2 Juni mendatang.

“Kami sangat mengkhawatirkan hukuman mati massal yang lain yang diputuskan oleh pengadilan Mesir terhadap lebih dari 100 terdakwa, termasuk mantan Presiden Mursi,” kata pejabat Departemen Pertahanan AS yang tak disebutkan namanya pada Minggu (17/5).

Mursi dan terdakwa lain dituduh menculik dan membunuh polisi, menyerang fasilitas polisi dan lari dari penjara saat revolusi Mesir berlangsung.

Mursi, yang menjadi presiden Mesir yang terpilih lewat cara demokratis pada 2012 setelah mantan Presiden Hosni Mubarak digulingkan, mengatakan bahwa pengadilan itu tidak sah. Ia juga mengatakan bahwa proses pengadilan terhadap dirinya adalah bagian dari kudeta yang dilancarkan oleh mantan panglima militer Abdel Fattah al-Sisi pada 2013.

Namun dibalik kekhawatiran pejabat AS terkait reformasi demokrasi Mesir, negara di Afrika Utara itu masih tetap menjadi salah satu sekutu terdekat Washington di wilayah itu.

Akhir Maret lalu, Presiden AS Barack Obama mengangkat larangan pasokan senjata ke Kairo, dan mengotorisasi pengiriman senjata AS senilai lebih dari US$1,3 miliar ke Mesir. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER