Paus Serukan Bantuan Internasional bagi Pengungsi

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 25 Mei 2015 06:30 WIB
Paus Fransiskus menyerukan bantuan internasional bagi pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang sudah terdampar dan masih terkatung di laut.
Paus Fransiskus menyerukan bantuan internasional bagi pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang sudah terdampar dan masih terkatung di laut. (Reuters/Tony Gentile)
Jakarta, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus menyerukan masyarakat internasional untuk menyelamatkan para imigran yang melintasi Teluk Benggala dan laut Andaman, ribuan diantaranya masih terkatung dan kekurangan bahan makanan.

"Saya terus mengikuti dengan rasa khawatir yang mendalam dan rasa sakit di dalam hati saya soal cerita banyak pengungsi di Teluk Benggala dan Laut Andaman," kata Francis kepada khalayak ramai di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada Minggu (24/5).

Negara-negara Asia Tenggara di Asia Tenggara setelah Muslim Rohingya melarikan diri dari kampung halaman mereka di Myanmar untuk menghindari penganiayaan dan diskriminasi sedang warga Bangladeh nekat menjadi korban perdagangan manusia untuk keluar dari kemiskinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Thailand menindak keras praktek perdagangan manusia dan karena takut pelaku kemudian meninggalkan para korban di terkatung di tengah laut.

Pada Jumat lalu, PBB mengatakan diperkirakan 3.500 warga Rohingya dan Bangladesh terdampar.

Paus mengatakan ia menghargai upaya negara-negara yang telah sepakat untuk menampung orang-orang yang menghadapi "penderitaan berat dan bahaya”. Namun ia tetap mendorong "masyarakat internasional untuk menawarkan mereka bantuan kemanusiaan".

Pemerintah Malaysia dan Indonesia sepakat untuk menampung para pengungsi yang kini masih berada di tengah laut selama satu tahun lalu secara bertahap akan mengembalikan mereka ke negara asal. Sementara Thailand tidak melakukan hal serupa, dan hanya akan memberi bantuan obat-obatan dan makanan kepada imigran yang masuk ke perairannya di atas kapal. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER