Bangladesh Larang Kelompok Esktrem Terkait Pembunuhan Blogger

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 15:28 WIB
Menteri Dalam Negeri Bangladesh melarang Ansarullah Bangla Team (ABT) karena diduga menjadi dalang di balik kematian tiga blogger ateis pada tahun ini.
(Ilustrasi/Flickr/Charles Erbianco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bangladesh melarang kelompok militan Islam yang diduga membunuh blogger ateis.

Menteri Dalam Negeri Bangladesh memutuskan untuk melarang Ansarullah Bangla Team (ABT) seminggu setelah polisi mencurigai kelompok tersebut menjadi dalang di balik kematian tiga blogger pada tahun ini. Polisi sebelumnya mengaitkan anggota ABT dengan pembunuhan Ahmed Rajib Haider pada 2013.

Baca: Lagi, Blogger Bangladesh Diparang Hingga Tewas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menteri Dalam Negeri hari ini menandatangani permintaan pemerintah untuk melarang Organisasi Militan Ansarullah Bangla Team," kata Sharif Mahmud, Juru bicara kementerian, dikutip dari Channel NewsAsia.

Minggu lalu, juru bicara kepolisian menemukan keterkaitan ABT dengan pembunuhan blogger Ananta Bijoy Das, yang tewas diparang ketika berangkat kerja.

Ananta Bijoy merupakan blogger ketiga yang tewas setelah blogger keturunan Bangladesh kelahiran Amerika, Avijit Roy,  tewas di ibu kota Dhaka.

Penulis lainnya mengatakan Das masuk dalam daftar orang yang diincar oleh militan yang sebelumnya berada dibalik kematian Roy.

Belum ada terdakwa atas kematian Das, tapi saudaranya mengajukan kasus pidana dengan mengatakan Das dibunuh oleh seorang dari “kelompok ekstremis fanatik".

Sesaat setelah Das tewas, sebuah kelompok yang bernama Ansar Al-Islam mengatakan di Twitter bahwa al-Qaidah bagian India (AQIS) bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut dan memperingatkan akan ada lagi pembunuhan berikutnya.

Bangladesh merupakan negara sekuler dengan lebih dari 90 persen dari 160 juta warganya beragama Islam.

ABT merupakan kelompok militan Islami keenam yang dilarang di negara tersebut ketika terjadi peningkatan penyerangan dari para ektremis dalam beberapa tahun terakhir.

AQIS sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan 26 Februari di Dhaka yang menewaskan Roy dan juga melukai istrinya. Seorang militan ditangkap atas pembunuhan tersebut tapi tidak dikenakan hukuman yang setimpal. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER